Profil Aziz Syamsudin, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar

Partai Golkar akan mengajukan satu nama untuk duduk di kursi pimpinan DPR, ia adalah Aziz Syamsudin.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2019, 07:03 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 07:03 WIB
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin Jadi Saksi Kasus Setya Novanto
Ekspsresi Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11). Ia diperiksa sebagai saksi yang meringankan untuk tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota baru DPR periode 2019-2024 sudah selesai dilantik di Gedung Kura-Kura kawasan Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Usai pelantikan, para anggota baru DPR itu akan memilih pimpinan-pimpinan baru mereka. Pemilihan dilakukan saat melakukan Badan Musyawarah atau Bamus.

Setelah itu, acara dilanjut dengan pelantikan pimpinan DPR. Pelantikan pimpinan DPR bisa dilakukan pada malam hari setelah rapat Bamus atau Selasa 2 Oktober 2019.

Partai Golkar akan mengajukan satu nama untuk duduk di kursi pimpinan DPR. Nama yang santer terdengar adalah Aziz Syamsudin. Hal itu juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Menurut Aburizal Bakrie, selama Aziz Syamsudin menjadi anggota DPR Komisi III, ia selalu mampu menjalankan peran dan tugasnya dengan baik.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Aziz Syamsudin yang akan duduk di kursi pimpinan DPR? Berikut profilnya:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendidikan

Politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin Jadi Saksi Kasus Setya Novanto
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11). Ia diperiksa sebagai saksi yang meringankan untuk tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Aziz Syamsudin mengenyam pendidikan di SMPN 3 Jember pada 1986. Lalu di SMAN 2 Padang pada 1989.

Kemudian, ia melanjutkan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana pada 1993 dan kemudian pindah di Fakultas Hukum Trisakti pada 1993.

Pada 1992, Aziz mengambil S2 Finance di University of Western Sydney pada 1998. Lalu, S2 Fakultas Hukum Universitas Padjajaran pada 2003.

Aziz pun melanjutkan pendidikan S3 Fakultas Hukum di Universitas Padjajaran pada 2007.

 

Seorang Pengacara dan Aktif Berorganisasi

Politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin Jadi Saksi Kasus Setya Novanto
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin bersiap meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa, Jakarta, Senin (27/11). Ia diperiksa sebagai saksi yang meringankan untuk tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelum terjun di dunia politik, Aziz Syamsudin merupakan seorang pengacara yang bergabung dalam Kantor Pengacara Gani Djemat & Partner sejak 1994 hingga 2004.

Dalam masanya ikut dalam beberapa organisasi, beberapa kali ia sempat menduduki jabatan penting di dalamnya. Jabatan terakhirnya dalam suatu organisasi adalah sebagai Ketua Umum KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) yang dijabatnya sejak 2008 hingga 2011.

Sebelumnya, ia juga aktif menjabat sebagai Sekretaris Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

Kemudian juga International Bar Association Harley Owner Group Chapter, Jakarta, lalu Asosiasi Advokat Indonesia Bidang Diklat, dan Dewan Penasehat DPD II Golkar Tulangbawang.

 

Terjun ke Politik

Politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin Jadi Saksi Kasus Setya Novanto
Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11). Ia diperiksa sebagai saksi yang meringankan untuk tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Karir Aziz Syamsuddin di dunia politik memang tak terlalu tampak cemerlang. Banyak nama politikus lain yang tampak lebih cemerlang dibandingkan namanya. Meski begitu, Aziz tak bisa dianggap remeh. Dengan latar belakang beberapa organisasi yang pernah ia ikuti, Aziz mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI periode 2009-2014.

Aziz pun terpilih dan menjadi anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi Partai Golkar. Pada pertengahan tahun lalu, pria kelahiran Surakarta, 31 Juli 1970 ini santer diberitakan sebagai bakal calon Gubernur Jakarta.

Sejumlah spanduk dan sejenis pengumuman lainnya telah banyak disebar. Namun, belakangan diketahui bahwa pria lulusan program doktoral Universitas Padjajaran ini mengundurkan diri dari bursa pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

 

Reporter : Atiqoh Hasan

Sumber  : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya