Dukung Kesenian Rakyat, Hasto PDIP: Ini Bentuk Implementasi Pancasila

Hasto menuturkan, acara yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Ngawi ini menjadi cagar budaya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Nov 2019, 00:27 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 00:27 WIB
Hasto PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP dan Presiden Joko Widodo memberikan dukungan penuh bagi mereka yang ingin berjalan demi melestarikan budaya Indonesia.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan Indonesia adalah titik temu dari kebahagiaan antara seluruh alam raya, terutama pemahaman terhadap segala kebudayaan yang melekat dari masyarakat Indonesia.

"Mari kita kembangkan kebudayaan kita. Dan kita bangga dengan seluruh jati diri kebudayaan kita. Karena itulah, kami selalu memberikan dukungan terhadap daya karya kita, daya karsa kita, apabila seluruh tradisi kita, melalui gamelan, melalui seni tari, kembangkan dengan penuh dengan nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai kebangsaan, dan pada akhirnya menggelorakan sebuah rasa bangga kita sebagai bangsa," ucap Hasto saat hadir di Desa Sekalaras, Ngawi, Jawa Timur, menyaksikan kesenian rakyat dan upacara Kebo Ketan, Jumat (8/11/2019) malam.

Dia menuturkan, acara yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Ngawi ini menjadi cagar budaya.

"Mas Kanang (Bupati Ngawi Budi Sulistyono) yang tadi mengusulkan ini menjadi cagar budaya. Saya pikir ini menjadi fundamen yang sangat penting. Dan melalui kebudayaan ini mempunyai misi suci, untuk bersama-sama memuliakan kemanusiaan kita," kata Hasto.

Menurut politisi asal Yogyakarta ini, kesenian rakyat seperti ini adalah implementasi dari ideologi Pancasila itu sendiri.

"Ini sebenarnya sudah tahun keempat proses kreatif atas dasar kebudayaan nusantara, merupakan implementasi dari ideologi Pancasila itu. Indonesia dalam pribadi kebudayaan justru muncul ketika kita membuka mata hati kita, dengan proses kreatif yang melibatkan masyarakat dan daya kreasi seni budaya ini membangkitkan rasa bangga terhadap kebudayaan kita. Karena itu kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan ini," ungkap Hasto.

Adapun, pesan yang diambil yakni, agar kembali dalam kodrat kita sebagai manusia Indonesia.

Dilihat, masyarakat desa dan pimpinan daerah Ngawi yang hadir sangat antusias menyaksikan pagelaran ketoprak dengan lakon Pendadaran Jaka Samudra.

"Kembali pada kodrat kita sebagai bangsa yang mengedepankan martabat dan kebanggaan kita. Di dasar pada kebudayaan itu. Terlebih ini di desa, di tengah alas (hutan) proses kreatif itu bisa dijalankan dengan baik. Dan masyarakat juga melibatkan diri. Dan ini membangun identitas kebudayaan kita," tegas Hasto.

 

Bangkitkan Kesenian Rakyat

Sementara itu, penyelenggara acara yang juga Ketua dari Paguyuban Kraton Ngiyom, Bramantyo Prijosusilo, mengusulkan ke pemerintah agar bisa membangkitkan kesenian rakyat.

"Kami ingin mengusulkan ke pemerintah secara umum, secara nasional, kalau kita ingin membangkitkan kesenian rakyat, memiliki kebanggaan nasional," tutur Bramantyo.

Menurut dia, apa yang dilakukannya tersebut tak lepas dari membangkitkan kesenian rakyat itu sendiri.

"Kami berusaha membangkitkan kesenian rakyat, dengan memperkenalkan proses dan disiplin kreatif. Supaya kesenian rakyat kita bisa menghasilkan karya yang bisa menjadi kebanggaan nasional," tukasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang akrab disapa Mas Kanang mengatakan Pemerintahan Kabupaten Ngawi terus memberikan dukungannya dalam memperkuat dan melestarikan budaya leluhur bangsa.

"Pemerintahan Ngawi terus memberikan dukungan kepada seluruh masyarakat Ngawi yang punya daya kreatif dalam mengembangkan budaya bangsa dan sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang mengatakan berkepribadian dalam kebudayaan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya