Prabowo: Strategi Tidak Bisa Didasarkan Doa

Prabowo juga menyebut, kebijakan tidak boleh didasarkan pada harapan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 16:22 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 16:22 WIB
Prabowo Rapat Perdana DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, merumuskan kebijakan pertahanan tidak boleh hanya berdasarkan harapan. Hal itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019).

"Saya juga ingin menyampaikan dalam rumusan kebijakan umum nanti, saya menganut suatu istilah yang sangat sederhana, kebijakan kita tidak boleh didasarkan atas harapan, hope is not a policy," ujar Prabowo.

"Kita jangan berharap, mudah-mudahan tidak ada negara yang akan mengganggu kita," sambungnya.

Selain itu, tambahnya, dalam merumuskan kebijakan pertahanan juga tidak boleh hanya berdasarkan doa. Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, doa bukanlah sebuah strategi.

"Tapi saya perumus kebijakan umum di bidang pertahanan, strategi tidak boleh didasarkan atas doa, prayer is not strategy," ucap Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Untuk SDM dan Teknologi

Prabowo menjelaskan, kebijakan dan strategi memiliki ujung investasi berupa sumber daya manusia dan teknologi. Sehingga harus ditujukan dengan baik.

"Policy dan strategi ujungnya adalah investasi, investasi adalah sumber daya manusia dan teknologi. Doktrin dan strategi yang tepat kemudian (menjadi) kekuatan yang memadai," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya