Gempa Malut Berpotensi Tsunami, Warga Pesisir Halmahera Barat Mulai Mengungsi

Saat gempa terjadi banyak warga di pesisir yang panik.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2019, 00:57 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 00:57 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Warga yang tinggal di pesisir Halmahera Barat diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, menyusul terjadinya gempa magnitudo 7,1 di perairan Jailolo, Maluku Utara pada Kamis 14 November 2019.

"Kami imbau kepada masyarakat di pesisir, naik ke tempat yang lebih tinggi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, Abdullah Ishak, Jumat (15/11/2019).

Menurut Ishak, saat gempa terjadi banyak warga di pesisir yang panik. Sebab, getaran gempa terasa kuat.

Kini, warga di pesisir Halmahera Barat sudah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka, kata Abdullah Ishak, mengungsi ke desa yang lebih tinggi.

Abdullah Ishak juga menambahkan, pihaknya belum menerima laporan adanya korban akibat gempa tersebut.

"Sementara belum ada, untuk korban-korban yang lain belum ada," ucap Abdullah Ishak.

Sebelumnya, gempa magnitudo 7,1 terjadi di Jailolo, Maluku Utara pada Kamis 14 November 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, gempa tersebut berpotensi tsunami di wilayah Sulawesi Utara.

Lokasi gempa sendiri berada di 137 km Barat Laut Jailolo-Maluku Utara dengan kedalaman 73 km.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya