Kepala BNN: Pengguna Narkoba pada 2019 Tembus 3,6 Juta Orang

Kepala BNN menjelaskan, sejauh ini jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 17:32 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 17:32 WIB
BNN Ungkap Kasus Produksi Narkoba PCC di Jabar dan Jateng
Deretan barang bukti yang telah diamankan petugas peredaran narkoba jenis PCC di Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Foto: Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan, ada peningkatan peredaran narkoba selama tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar 0,03 persen. Pengguna paling banyak berusia 15 hingga 65 tahun dan menembus angka tiga juta orang.

"Jadi narkoba ini bukan hanya di Indonesia ya, di seluruh dunia hampir sama. Tapi di Indonesia kita meningkat 0,03 persen. Lebih kurang jumlahnya 3.600.000 yang menggunakan (narkoba) di Indonesia ini," kata Heru di Kantor Kemenko Polhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Heru menjelaskan, sejauh ini jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja. Pengguna ganja mencapai 63 persen.

"Memang kalau untuk ini nanti langkah langkah kita, kenapa kita meningkat, pertama yang paling banyak menggunakan 63 persen adalah jenis ganja," kata Heru.

Oleh karena itu, BNN saat ini tengah fokus membabat habis ladang ganja di Aceh dan kawasan lainnya.

"Jadi kita sekarang fokus, di Aceh di beberapa daerah pemusnahan lahan lahan ganja kita lakukan," tegas Heru.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menambahkan, ada berbagai macam cara penyelundupan narkoba.

"Kalau jaringan lokalnya itu bisa macam-macam, kalau lokal biasanya di daerah tujuan penyelundupan, di daerah pemasaran atau marketnya, Kalimantan kolaborasi dengan Sulawesi, tetapi juga berkolaborasi dengan sindikat yang ada di Sumatera dan juga sangat memungkinkan untuk menyebar terus ke Jawa Timur dan Jakarta," bebernya.

Sedangkan sindikat internasional, sumber barang narkoba banyak dari Myanmar, Laos, dan Thailand, walaupun masuknya biasanya tetap transit Malaysia.

"Nah dari sini sudah jelas kita lihat bahwa sindikat yang terlibat terdiri dari beberapa kebangsaan dan kalau kita lihat dari sumber barangnya maka juga mereka berada di teritorial beberapa negara, dan memang narkotika itu tidak pernah ada satu negara saja yang terlibat kalau dia sudah sindikat internasional," kata Arman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Operasi Narkoba Jelang Tahun Baru

Stop Narkoba
Kepala BNN Komjen Budi Waseso menempelkan stiker bertuliskan Stop Narkoba di beberapa minimarket di sekitar Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Kepala BNN Heru Winarko mengatakan, pihaknya akan meningkatkan operasi jelang akhir tahun ini.

"Jelang akhir tahun ini, kita adakan operasi-operasi," kata Heru di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (4/12/2019).

Dia menuturkan, pihaknya akan fokus kepada jaringan-jaringan narkoba yang ada. BNN, kata dia, akan bekerja sama dengan beberapa kalangan.

"Kita kerja sama dengan bea cukai, Polair (polisi air dan udara)," pungkas Heru.

Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari menuturkan, selain meningkatkan operasi, pihaknya akan memeriksa para sopir angkutan umum jelang libur akhir tahun. 

"Itu nanti. Mungkin akan kita arahkan melalui Kepala BNN provinsi masing-masing," kata Arman.

 

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya