Antisipasi Bencana, Wisata Negeri di Atas Awan Ditutup Sementara

Destinasi wisata "Negeri di Atas Awan" berlokasi di Gunung Luhur Desa Citorek, Kecamatan Cibeber masuk kategori daerah rawan bencana alam longsoran.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2019, 03:11 WIB
Diterbitkan 22 Des 2019, 03:11 WIB
Negeri di Atas Awan Lebak
Pengunjung menunggu hilangnya kabut yang menutupi kawasan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (23/11/2019). Wisata “Negeri Di Atas Awan” yang sempat tutup sementara sejak September 2019 lalu ini kembali ramai oleh wisawatan. (merdeka.com/Arie Bas

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Lebak menutup sementara destinasi wisata "Negeri di Atas Awan" untuk mengantisipasi bencana alam menjelang liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2020.

"Kami berharap wisatawan tidak mengunjungi kawasan wisata itu," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Sabtu (21/12/2019).

Destinasi wisata "Negeri di Atas Awan" berlokasi di Gunung Luhur Desa Citorek, Kecamatan Cibeber masuk kategori daerah rawan bencana alam longsoran. Sebab, kawasan wisata itu berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Selama ini juga kawasan tersebut belum stabil pascaterjadi bencana longsor dan banjir bandang. "Kami minta wisatawan tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru di objek wisata 'Negeri di Atas Awan' itu," kata dia.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Lebak Ajun Komisaris Fikry Ardiansyah mengatakan, pihaknya mengimbau pengunjung tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru ke lokasi wisata "Negeri di Atas Awan".

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Longsor

Negeri di Atas Awan Lebak
Pengunjung melihat pemandangan di kawasan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (23/11/2019). Akses menuju Negeri di Atas Awan Lebak Banten yang sempat viral di medsos ini bisa ditempuh naik kendaraan roda dua maupun empat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Saat ini, jalan menuju ke objek wisata tersebut masih terjadi longsoran hingga menutupi sebagian besar badan jalan. Padahal, jalan tersebut belum lama ini dibangun Pemerintah Provinsi Banten.

"Kami menutup jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan karena khawatir menimbulkan bencana alam," kata Ade Sumardi.

Ia mengatakan, pihaknya juga menerjunkan petugas untuk melakukan penjagaan secara bergantian karena di jalur wisata tersebut sepanjang jalan terdapat tebing tanah merah dan jurang yang cukup dalam.

Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat sehingga kondisi tanahnya belum stabil.

"Kami menerjunkan sebanyak 10 personel untuk menjaga jalur menuju lokasi wisata Negeri di Atas Awan," kata Ade Sumardi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya