Kemendikbudristek Luncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023, Kerja Sama dengan Pemda Jambi dan Sumbar Lestarikan Budaya Lokal

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 12 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023 pada Sabtu (24/6/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2023, 18:41 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 22:22 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 12 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023 pada Sabtu (24/6/2023).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 12 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023 pada Sabtu (24/6/2023). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama 12 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali meluncurkan Kenduri Swarnabhumi 2023 pada Sabtu (24/6/2023). Tujuannya guna menggerakkan pemajuan kebudayaan dan mempertahankan tradisi lokal.

Sebanyak 12 pemerintah daerah setempat tersebut yakni Pemerintah Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, Kabupaten Batanghari, Bungo, Dharmasraya, Kerinci, Muaro Jambi, Sarolangun, Merangin, Tebo, Tanjung Jabung Barat, Kota Jambi.

Berbeda dari 2022 lalu, tahun ini Kenduri Swarnabhumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hubungan kebudayaan dan pelestarian lingkungan sungai dan sebaliknya yakni masa depan sungai terhadap kebudayaan yang lebih maju.

"Setiap tahunnya platform ini perlu terus ada peningkatan sasaran. Kita perlu lakukan pendampingan bagaimana menyelenggarakan kegiatan kebudayaan yang lebih baik. Perlu riset, pengelolaan pengetahuan, hingga bagaimana ekosistem ini menyampaikan pesannya ke publik. Ekosistemnya harus makin diperkuat," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di lokasi halaman kantor Gubernur Jambi saat peluncuran acara yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/6/2023).

Hilmar mengungkapkan, perbedaan lain yang akan tampak pada Kenduri Swarnabhumi 2023 adalah upaya memperkuat kapasitas pegiat dan komunitas budaya lokal di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar).

"Pada tahun sebelumnya, Kenduri Swarnabhumi lebih banyak memprioritaskan perhelatan festival pada keterlibatan pemangku kepentingan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama Semua Pihak

autisme
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menyampaikan bahwa kesenian dan kebudayaan di Indonesia mesti inklusif dalam pembukaan pameran seni rupa bertema Bianglala Seribu Imajinasi, Rabu, 5 April 2023 di Palmerah, Jakarta. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Menurut Hilmar, Kenduri Swarnabhumi 2023 merupakan kerja bersama seluruh pihak yang sama-sama komitmen pada pemajuan kebudayaan peradaban Sungai Batanghari.

"Dengan begitu komitmen bersama semua pihak menjadi kunci utama keberlanjutan platform ini. Bergerak bersama memberdayakan ekosistem untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan yang berkontribusi pada lestarinya lingkungan," ucap dia.

Menurut Hilmar, peningkatan sasaran setiap tahunnya dari Kenduri Swarnabhumi cukup beralasan sebab adanya warisan budaya luar biasa yang dipegang sehingga penting terus dirawat dan dimajukan untuk kepentingan generasi masa depan.

"Kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang terus dan akan berkontribusi dalam pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi. Mari kita bergerak dan bekerja sama-sama, bukannya sama-sama bekerja untuk pemajuan kebudayaan," tukas Hilmar.

Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menuturkan, Kenduri Swarnabhumi yang telah dilaksanakan sejak 2022 akan berlanjut dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang membawa semangat untuk menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari.

Mahendra menyebut, ada tiga fokus kegiatan utama Kenduri Swarnabhumi 2023 sebagai upaya menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari.

"Pertama, peningkatan kapasitas masyarakat, terutama komunitas budaya, dalam berbagai pengetahuan tentang kebudayaan dan penyelenggaraan kegiatan untuk menjaga lingkungan sungai sebagai upaya pemajuan kebudayaan untuk hidup berkelanjutan,” papar Mahendra.

 


Angkat Budaya Lokal

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid gelar audiensi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selanjutnya kedua, kata Mahendra, pelaksanaan festival daerah yang mengangkat budaya lokal dengan berbagai pengembangan sesuai konteks masing-masing sebagai identitas masyarakat.

"Fokus terakhir yaitu ekspedisi Batanghari yang akan mengaktivasi sepanjang DAS Batanghari dengan berbagai kegiatan edukatif," ucap dia.

Mahendra menyampaikan, ajang Kenduri Swarnabhumi Tahun 2023 agar dapat didukung seluruh ekosistem budaya sehingga terlaksana secara lancar dan menjadi proses pemajuan kebudayaan dampaknya terasa untuk masyarakat Jambi dan Sumatera Barat.

Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 mengangkay tema Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya.

Kenduri Swarnabhumi 2023 direncanakan berlangsung sejak Juli hingga November mendatang dengan serangkaian kegiatan seperti ekspedisi Sungai Batanghari, penanaman pohon, tebar Benih Ikan, membersihkan sungai bersama generasi mdua, serta diskusi tentang tindak lanjut masa depan DAS Batanghari.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya