Komisi III DPR Tak Segan Tolak Semua Calon Hakim Agung

Menurut Desmond, empat calon hakim agung yang telah diuji kelayakan dan kepatutan tidak tampil meyakinkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2020, 05:25 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 05:25 WIB
Ilustrasi palu hakim
Ilustrasi palu hakim, Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Komisi III DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon hakim agung. Komisi III mendengarkan pemaparan calon hakim agung dan hakim ad hoc yang nama-namanya telah dikirim oleh Komisi Yudisial (KY).

Dalam proses yang berlangsung pada 21-22 Januari 2019 tersebut, DPR akan menguji enam calon hakim agung, dua calon hakim ad hoc tipikor, serta dua calon hakim ad hoc hubungan industrial.

Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa menjelaskan ada dua macam filter yang harus dilewati para calon. Pertama seleksi oleh Komisi Yudisial (KY), kedua seleksi oleh Komisi III DPR RI.

Dia menegaskan, DPR akan sangat hati-hati dalam memilih Hakim Agung. Belajar dari pengalaman, kinerja Hakim Agung yang sudah lolos seleksi KY serta uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III justru kinerjanya tidak memuaskan.

"Hari ini lolos KY dan Komisi III tapi ternyata sesudah jadi Hakim Agung, putusannya tidak memuaskan masyarakat, tidak memuaskan pencari keadilan. Jadi ada apa dengan KY dan Komisi III dan ada apa di ranah MA (Mahkamah Agung)," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Karena itu, politisi Gerindra ini menegaskan, pihaknya tak bakal segan-segan menolak semua calon Hakim Agung yang diusulkan KY jika dinilai tidak memuaskan. Namun untuk keputusan akhir, dia mengakui akan diambil dalam rapat internal Komisi III.

"Semua produk Komisi Yudisial yang masuk ke sini kami tolak semua kalau memang tidak layak. Yang ini pun sama, menolak atau tidak, kami akan rapat. Kami mencari hakim yang benar-benar terbaik dan kita tidak mau Komisi III kecolongan dengan hal-hal seperti ini," tegas dia.

Sepanjang hari ini, Komisi III DPR sudah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan terhadap empat calon Hakim Agung. Dia pun mengaku berdasarkan proses uji kelayakan dan kepatutan yang dijalani hari ini, keempat calon hakim agung tersebut tampil tidak terlalu meyakinkan.

"Ini baru empat (calon Hakim Agung). Menurut saya, kemungkinan empatnya tidak lolos," ungkap Desmond.

Sebagai contoh dia menyebut Calon Hakim Agung untuk kamar pidana, Soesilo. Sebelumnya, kata dia, Soesilo mendapat 'promosi' dari Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus.

"Khususnya Pak Soesilo, Ketua KY, Pak jaja kelihatan kayak back up habis, sampai ngomong ini luar biasa dan terbaik. Maka untuk pak Soesilo yang tadi saya pimpin dan saya liat ternyata biasa saja," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Meyakinkan

Sepanjang hari ini, pihaknya sudah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan terhadap empat calon Hakim Agung. Dia pun mengaku berdasarkan proses uji kelayakan dan kepatutan yang dijalani hari ini, keempat calon hakim agung tersebut tampil tidak terlalu meyakinkan.

"Ini baru empat (calon Hakim Agung). Menurut saya, kemungkinan empatnya tidak lolos," ungkap Desmond.

Sebagai contoh dia menyebut Calon Hakim Agung untuk kamar pidana, Soesilo. Sebelumnya, kata dia, Soesilo mendapat 'promosi' dari Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus.

"Khususnya Pak Soesilo, Ketua KY, Pak Jaja kelihatan kayak back up habis, sampai ngomong ini luar biasa dan terbaik. Maka untuk Pak Soesilo yang tadi saya pimpin dan saya lihat ternyata biasa saja," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya