Wamenhan Sebut Industri Pertahanan Indonesia Laku di Ghana dan Filipina

Sakti menegaskan, di Ghana dan Filipina yang dijual adalah produk dari Pindad. Salah satunya yang lalu adalah tank.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jan 2020, 14:14 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 14:14 WIB
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. (Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, industri pertahanan Indonesia sudah mempunyai pasar. Dia menuturkan, Ghana dan Filipina yang menerima produk Indonesia tersebut.

"Salah satunya prospek itu yang sudah eksekusi, tapi akan lebih besar lagi itu Ghana, Afrika. Terus juga beberapa negara Afrika, kemudian yang berikutnya ASEAN itu Filipina," kata Sakti di kantornya, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Dia menegaskan, di Ghana dan Filipina yang dijual adalah produk dari Pindad. Salah satunya yang lalu adalah tank.

"Kalau Filipina itu tank," jelas Sakti.

Sakti mengaku tak mengetahui persis berapa jumlah yang sudah di ekspor.  "Jumlahnya saya nanti perlu cek," pungkasnya.

Sebelumnya,  Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan wawasan sistem pertahanan Indonesia bersifat difensif. Hal itu disampaikan Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

"Wawasan pemikiran, doktrin hankamneg yang kita susun dan rumuskan bersama, bahwa pertahanan bagi Indonesia bukan bersifat offensive, tapi defensive," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan, Indonesia tidak ingin mengganggu negara manapun. Namun, Indonesia juga tidak ingin diganggu oleh negara atau bangsa manapun.

"Pimpinan politik kita, saya yakin yang mewakili semua parpol, kita tidak ingin mengganggu bangsa lain manapun, tapi juga kita tidak boleh membiarkan diri kita, wilayah kita, kepentingan kita, diganggu," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya