Jokowi Pamer Desain Ibu Kota Baru ke Pengurus Partai Bulan Bintang

Jokowi berharap, pemindahan ibu kota negara membuat Indonesia memiliki dua magnet ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2020, 23:15 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 23:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (foto: Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi 'memamerkan' konsep ibu kota baru kepada para pengurus DPP Partai Bulan Bintang (PBB) periode 2019-2024. Dia menyampaikan sejumlah dasar dari ide memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.

"Saya ingin memberikan sebuah gambaran mengenai ibu kota baru. Negara lain misalnya Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia juga memiliki Sydney dan Canberra. Malaysia juga memiliki Kuala Lumpur dan Putra Jaya," kata dia, di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Indonesia, kata Jokowi, sejak zaman Presiden Sukarno telah merencanakan untuk memindahkan ibu kota. Waktu itu, Presiden Pertama RI itu ingin memindahkan ibu kota ke Palangka Raya.

Salah satu hal penting dalam pemindahan ibu kota negara, kata Jokowi, yakni dasar hukum. Pemerintah dalam waktu dekat, akan menyerahkan draf Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) ke DPR.

"Insyaallah dalam bulan ini juga draf undang-undangnya juga akan kami sampaikan kepada DPR RI," ujar dia.

Dia merasa perlu memberikan penekanan, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dikarenakan kondisi Jawa pada umumnya dan khususnya Jakarta yang makin padat. Tidak saja dari segi jumlah penduduk, Jawa juga mendominasi kue ekonomi di Indonesia.

"Coba di bayangkan kita memiliki 17.000 pulau di Indonesia tetapi di Jawa saja, yang tinggal di Jawa saja itu 54 persen penduduknya. 54 persen penduduk Indonesia ada di Jawa 149 juta," urai dia.

"Kemudian yang namanya GDP ekonomi pergerakan ekonomi itu 58 persen itu ada di pulau Jawa. khususnya di Jakarta sehingga pemerataan nya akan sangat sulit kalau itu kita teruskan," imbuh Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dua magnet ekonomi

Presiden Jokowi meninjau ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).(Liputan6.com/ Lizsa Egeham)
Presiden Jokowi meninjau ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).(Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Seperti contoh dari negara-negara luar, Jokowi berharap, pemindahan ibu kota negara membuat Indonesia memiliki dua magnet ekonomi.

"Ketika di negara lain punya dua magnet besar, kita juga ingin semuanya tidak bertumpu di Pulau Jawa Tetapi ada juga pulau yang lain, sehingga saya dukung di pulau Jawa ini tidak terlalu terbebani," terangnya.

Untuk memberikan gambaran utuh kepada peserta, maka diputarkan video tentang desain ibu kota baru. Konsep desain yang diputar, yakni Nagari Rimba Nusa, pemenang sayembara desain ibu kota baru.

Jokowi tampak antusias menjelaskan desain tersebut. "Ini kira-kira gambaran ibu kota baru kita. Ibukota hijau green city (kota hijau) sangat hijau, green city, akan banyak pejalan kaki dan orang bersepeda. Sesedikit mungkin mobil dan banyak menggunakan transportasi massal," jelas dia.

"Kita ingin menginstal sistem dibuka baru Sehingga nantinya yang kita miliki adalah sebuah cara kerja baru sistem baru yang berjalan dan saya harapka cara kerja kita lebih cepat dan tentu saja akan menjadi contoh bagi kota-kota yang lain yang ada di negara-negara di luar kita," tandas Jokowi.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya