Liputan6.com, New York City - Pada peringatan Hari Internasional untuk Melawan Islamofobia, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menekankan pentingnya persatuan global dalam memerangi segala bentuk diskriminasi, terutama yang dialami oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Guterres menyampaikan keprihatinannya tentang situasi yang dihadapi umat Muslim saat memperingati bulan suci Ramadan, di mana banyak di antara mereka yang merayakannya dalam ketakutan, dikutip dari laman Indonesia.un.org, Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
"Saat umat Muslim di seluruh dunia berkumpul untuk memperingati bulan suci Ramadan, banyak yang melakukannya dalam ketakutan-ketakutan akan diskriminasi, pengucilan, bahkan kekerasan," ungkapnya.
Advertisement
Antonio Guterres menggarisbawahi bahwa ketakutan tersebut terkait dengan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam prasangka anti-Muslim yang semakin berkembang di berbagai belahan dunia.
Peningkatan ini mencakup berbagai bentuk diskriminasi, mulai dari profil rasial hingga kebijakan yang melanggar hak asasi manusia dan martabat individu. Bahkan, ada pula kekerasan langsung yang menargetkan individu maupun tempat ibadah umat Muslim.
Guterres menjelaskan bahwa fenomena ini bukan hanya permasalahan yang terbatas pada satu kelompok, melainkan bagian dari wabah intoleransi yang lebih luas, yang berkaitan dengan ideologi ekstrem dan serangan terhadap kelompok agama serta populasi yang rentan.
"Kita menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam prasangka anti-Muslim: Dari profil rasial dan kebijakan diskriminatif yang melanggar martabat dan hak asasi manusia, hingga kekerasan langsung terhadap individu dan tempat ibadah."
Butuh Peran Aktif Dunia
Menurut Guterres, ancaman terhadap satu kelompok berpotensi mengancam hak dan kebebasan semua orang. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh komunitas global untuk bergandengan tangan dalam menanggulangi masalah ini.
Ia menyerukan agar pemerintah di seluruh dunia berperan aktif dalam mendorong kebersamaan sosial dan melindungi kebebasan beragama. Di sisi lain, platform daring juga diharapkan untuk lebih bertanggung jawab dengan membatasi ujaran kebencian dan pelecehan yang merugikan.
"Pemerintah harus mendorong kebersamaan sosial dan melindungi kebebasan beragama. Platform daring harus membatasi ujaran kebencian dan pelecehan."
Selain itu, Guterres juga menekankan bahwa kita semua memiliki peran penting dalam melawan prasangka, xenofobia, dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat perlu bersuara dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan damai, di mana setiap individu, tanpa memandang keyakinan, dapat hidup dengan martabat dan hak asasi manusia yang dihormati.
"Kita semua harus bersuara melawan prasangka, xenofobia, dan diskriminasi," ujarnya.
Di akhir pesannya, Sekjen PBB ini mengajak semua pihak untuk memperkuat upaya bersama dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan setara. Guterres mengajak dunia untuk tidak hanya melawan Islamofobia, tetapi juga memperjuangkan kesetaraan dan hak asasi manusia untuk semua, menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.
"Pada Hari Internasional ini untuk Melawan Islamofobia, mari kita bekerja bersama untuk menegakkan kesetaraan, hak asasi manusia dan martabat, serta membangun masyarakat inklusif di mana semua orang, tanpa memandang keyakinannya, dapat hidup dalam damai dan harmoni."
Pesan ini mengingatkan kita semua bahwa setiap bentuk diskriminasi harus ditanggulangi, dan hanya dengan kerjasama global kita dapat menciptakan dunia yang lebih aman dan penuh toleransi.
Advertisement
