Kapolri dan Panggilan Akrabnya ke Menteri Edhy Prabowo

Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis ternyata memiliki panggilan khusus untuk Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Apa itu?

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 07 Feb 2020, 20:17 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 20:17 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo (kiri-kanan). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis ternyata memiliki panggilan khusus untuk Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Apa itu?

"Satu-satunya menteri di Kabinet Kerja yang saya berani panggil Adinda Menteri, beliau saja," kata Kapolri di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Menurut dia, panggilan itu atas permintaan Edhy Prabowo. Sebutan tersebut pun melekat hingga kini. Misalnya, pada agenda rapat terbatas.

"Beliau yang menginginkan bahwa, 'Saya tetap junior abang'. Sehingga ketika kalau rapat-rapat terbatas saya manggil Adinda Menteri. Terus di momen-momen lain kita biasa melaksanakan olahraga bersama," ujar Kapolri.

Edhy Prabowo membenarkan hal itu, Dia mengatakan, Kapolri Idham Azis dan beberapa tamu yang hadir saat itu adalah seniornya. Oleh karena itu, dia meminta Kapolri tetap memandangnya sebagai junior.

"Ini semua senior saya, saya sudah sampaikan bahwa yang harus abang ingat bahwa saya adalah junior abang jangan lihat menterinya. Menteri adalah jabatan tapi orangnya tetap junior. Junior tidak bisa jadi senior kecuali seniornya meninggal. Itu yang dicatat," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanda Tangani MoU

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo (kiri-kanan). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Kementerian Kelautan (KKP) kembali menandatangani adendum nota kesepahaman tentang Sinergitas Pengamanan dan Penegakan Hukum di Bidang Kelautan dan Perikanan yang tertuang dalam nota kesepahaman Nomor D90 VII 2019 dan Nomor 03 Menteri Kelautan dan Perikanan VII 2019 pada 30 Juni 2019.

Kali ini, kerja sama diperbarui dengan menambahkan ruang lingkup yaitu bertukar data atau informasi, bantuan pengamanan, pemberantasan hukum di bidang pemberantasan mafia kelautan dan perikanan, pemanfataan saran dan prasarana, peningkatan kapsitas dan Sumber Daya Manusia, serta pembinaan masyarakat kelautan dan perikanan.

Edhy menerangkan, kerja sama ini untuk membangkitkan rasa keyakinan, kegiatan sektor perikanan dan kelautan dijamin oleh hukum.

"Jadi MoU diharapkan semakin menjamin kepastian usaha di sektor kelautan dan perikanan kami sudah bicara dari hati ke hati antara adik dan kakak bagaimana membina klien kita pembudidaya dan pelaku di sektor ini. Konsep utamanya adalah pembinaan," ujar dia.

Edhy menyebut Polri akan menindak, andai ada penyeludupan narkoba, persenjataan, limbah B3 di wilayah kelautan.

"Dalam hal itu sama-sama sepakat tidak ada toleransi," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya