Liputan6.com, Jakarta - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China telah selesai mengikuti observasi di Natuna, Kepulauan Riau selama dua pekan. Kini mereka telah kembali ke keluarga masing-masing setelah sempat dihantui wabah virus corona selama tinggal di Wuhan.
Yusuf Azhar (21), salah satu WNI yang selesai mengikuti observasi menceritakan pengalaman hidupnya selama sekitar dua pekan terisolasi di Wuhan, China akibat virus corona.Â
"Waktu Wuhan lockdown (terisolasi), kami sebenarnya was-was. Meski jasmani sehat, tapi rohani kami ingin segera balik ke Tanah Air," kata Yusuf usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020) sore.
Advertisement
Mahasiswa semester 1 jurusan Sastra Mandarin di Wuhan University itu sempat terisolasi di asrama kampus selama dua pekan sejak pertengahan Januari 2020. Otoritas setempat pun membatasi interaksi penghuni asrama dengan warga Wuhan.
"Yang tidak boleh, kami keluar sangat jauh dari dormitory (asrama), kecuali untuk beli makanan dan keperluan sehari-hari, itu pun maksimal jaraknya 500 meter," katanya.
Warga Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu juga mengalami krisis makanan selama berada di asrama.
"Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri. Walaupun saat itu sedang krisis makanan," ucap Yusuf.
Seperti dilansir Antara, putra kedua dari pasangan Cik Anang dan Aprilya itu diwajibkan mengenakan masker jenis N95 selama 24 jam yang difasilitasi oleh pemerintah Wuhan untuk mencegah tertularnya virus corona.
"Enggak betah juga karena setiap hari, kami selalu harus mengenakan masker. Setiap mandi ganti dan selama di Wuhan kami selalu dibekali masker satu boks," katanya.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Terima Kasih untuk Pemerintah RI dan China
Yusuf menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Wuhan dan Indonesia yang telah optimal dalam memberikan perhatian terhadap antisipasi wabah corona.
"Terima kasih juga buat pemerintah atas partisipasinya kepada siswa-siswi yang ada di Wuhan. Juga pemerintah Wuhan yang sudah sangat proaktif menangani wabah Corona ini," katanya.
Advertisement