Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dipimpin Ketua Umumnya, Ganjar Pranowo, mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (2/3/2020). Salah satu agenda pertemuan membahas protokol menghadapi virus corona.
Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo menjadi istimewa karena selain didampingi jajaran pengurus pusat, Ganjar Pranowo juga mengajak ketua-ketua Pengda Kagama Provinsi dari seluruh Indoensia.
Baca Juga
Turut hadir dalam audiensi tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Rektor UGM Panut Mulyono; Sekretaris Jenderal PP Kagama AAGN Ari Dwipayana; serta Wakil Ketua Umum Anwar Sanusi.
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut, Ganjar menyampaikan perhatian Kagama atas merebaknya wabah corona baru atau CONVID-19 hingga menjangkiti dua WNI. Kepada Presiden, Ganjar menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang telah dilakukan pemerintah dalam mengevakuasi WNI di luar negeri, baik di Wuhan, World Dream, maupun terakhir di kapal Diamond Princess.
“Tadi kami juga menyampaikan kepada Bapak Presiden mohon untuk menggencarkan edukasi publik guna menangkal virus Corona. Termasuk pusat informasi yang bisa menjadi tempat warga untuk bertanya dan melaporkan terkait virus Corona,” tutur Ganjar.
Di samping itu, kasus Corona dinilai telah berdampak pada sektor ekonomi. Untuk itu, Kagama menyampaikan agar pemerintah juga fokus membangkitkan ekonomi dalam negeri. Hal ini, kata Ganjar, dapat ditempuh melalui alokasi belanja APBN dan APBD yang segera dibelanjakan dan dipastikan efektifitasnya.
“Misalnya dengan memperbanyak program cash for work untuk tingkatkan daya beli masyarakat serta menggalakkan kunjungan wisata dan MICE di dalam negeri,” ujar alumnus fakultas Hukum UGM ini.
Komitmen
Ganjar menegaskan, Kagama berkomitmen membantu pemerintah dalam menangani wabah virus Corona. Komitmen itu diwujudkan dengan membentuk Virtual Crisis Center. Programnya antara lain lebih menekankan edukasi publik yang sejalan dengan arahan WHO dan Kemenkes RI, misalnya gerakan cuci tangan, hidup sehat, olah raga, dan sebagainya.
Kagama mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu, bahu membahu dalam menghadapi situasi seperti ini. Kagama juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang, jangan panik, dan tidak mudah terpancing provokasi untuk melakukan tindakan yang justru merugikan kepentingan bersama.
"Saya yakin Pemerintah serius, siap dan mampu menanggulangi wabah virus Corona. Syaratnya, kita secara bersama-sama juga harus membantu pemerintah," tegas Ganjar.
Pihaknya juga menyiapkan program jangka menengah. Kagama akan segera menyusun usulan policy brief dalam mitigasi dampak ekonomi dari wabah Corona. Tidak hanya bidang kesehatan, Ganjar akan mengajak segenap elemen Kagama sampai pengda dan pengcab, untuk secara bersama-sama berkontribusi bahu membahu membantu pemerintah menangani dampak wabah Corona.
"Untuk policy brief, targetnya satu minggu ini sudah ada draft. Akan kita sempurnakan dalam bentuk FGD yang melibatkan UGM maupun forum Kagama yang lebih besar,” jelas Gubernur Jawa Tengah ini.
Advertisement
Hasil Munas
Selain menyampaikan komitmennya untuk membantu pemerintah atas merebaknya wabah Corona, dalam kesempatan audiensi dengan Presiden tersebut, Ganjar juga menyampaikan 13 rekomendasi strategis hasil Musyawarah Nasional (Munas) XIII Kagama di Bali, tanggal 15-16 November 2019 lalu.
Selanjutnya Ganjar menyampaikan soal kepengurusan PP Kagama yang telah terbentuk sebanyak 261 orang. Rinciannya: 191 orang Pengurus Pusat Kagama, 61 orang Dewan Dewan Pakar, dan sembilan orang Dewan Pertimbangan Kagama. Beberapa yang masuk di kepengurusan merupakan pejabat level Menteri, profesional, hingga pekerja sosial.
Dalam kesempatan audiensi tersebut, Ganjar juga menyerahkan Buku “Dari Bulaksumur untuk Indonesia” kepada Presiden Joko Widodo.