Jokowi Minta Renovasi RS Khusus Corona di Pulau Galang Selesai 1 Bulan

Pemerintah memutuskan untuk merenovasi rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk menangani penyakit menular, khususnya karena virus Corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Mar 2020, 20:36 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 20:36 WIB
Lokasi rumah sakit terintegrasi
Lokasi yang akan dijadikan rumah sakit terintegrasi untuk menangani virus corona di Kampung Sijantung, Pulau Galang, Batam. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk merenovasi rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk menangani penyakit menular, khususnya karena virus Corona (Covid-19). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan agar renovasi rumah sakit tersebut selesai dalam satu bulan.

"Beliau menyampaikan kurang dari sebulan harus sudah siap digunakan. Sebagai alternatif. Jadi yang lain tetep, Natuna jadi pilihan, Sebaru jadi pilihan. Nanti mana yang paling mungkin," jelas Menko PMK Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Menurut dia, pemerintah tidak membangun rumah sakit untuk penyakit menular termasuk Corona tersebut dari awal. Namun, hanya merenovasi bangunan yang sudah ada. Lokasi rumah sakit tersebut dulunya adalah tempat para pengungsi Vietnam pada 1979-1996.

"Itu tak membangun, (rumah sakit) itu sudah ada dan akan kita upgrade. Dulu adalah dipakai menampung pengungsi dari Vietnam. Sehingga itu pulau yang sudah siap," tutur Muhadjir.

Dia memastikan, rumah sakit itu akan dipergunakan untuk menangani wabah penyakit menular lainnya, tak hanya Corona. Namun, dalam waktu dekat rumah sakit khusus itu difokuskan untuk menangani pasien positif Corona.

"Karena kasusnya sekarang sedang Corona, nanti kalau kasusnya beda, akan kita gunakan beda," kata Muhadjir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kapasitas

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan kapasitas rumah sakit terintegrasi itu diperkirakan mampu menampung 1.000 pasien. Selain itu, akan ada ratusan kamar untuk perawatan pasien.

"Kita juga siapkan dua persen kamar khusus isolasi sebanyak 50 kamar," ucap Hadi saat menijau rencana lokasi Pembangunan Rumah Sakit Khusus Corona Virus, Rabu (4/3/2020).

Untuk 50 kamar khusus isolasi ini, kata dia, dibuat sesuai dengan protokol sesuai aturan badan kesehatan dunia atau WHO. Rencana itu pun kini sudah dimatangkan.

Dia menyebutkan ex camp Vietnam menjadi lokasi yang layak untuk didirikan rumah sakit integrasi. Hal ini lantaran lokasinya yang dianggap strategis. Selain itu, Bandara Batam juga lebih dekat serta dapat dijadikan tempat mendarat bagi semua jenis pesawat.

"Jarak bandara dengan lokasi, ex camp Vietnam yang akan didirikan rumah sakit juga terhitung dekat. Bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya