Cegah Covid-19, Pemerintah Diminta Terapkan Konsep Berkesehatan dalam Transportasi

Penyelenggaraan transportasi tidak hanya melihat aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Sudah saatnya ditambah aspek kesehatan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Mar 2020, 19:07 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 19:07 WIB
Transjakarta dan MRT Dibatasi untuk Cegah Virus Corona, Netizen: Ini Membunuh Pelan-Pelan Namanya
Penumpang menumpuk di halte Transjakarta, Senin (16/3/2020). Doc: Twitter.com/

Liputan6.com, Jakarta - Berkaca pada merebaknya wabah Covid-19 atau virus Corona, pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta pemerintah untuk mengaplikasikan konsep berkesehatan dalam transportasi.

"Kemajuan teknologi transportasi ikut memudahkan virus menyebar ke mana-mana. Ke depannya tuntutan akan alat transportasi massal tidak hanya memenuhi syarat berkeselamatan, tetapi juga syarat berkesehatan. Artinya ada fasilitas dan prosedur yang mementingkan pencegahan penyakit menular di dalam kendaraan," kata Djoko kepada Liputan6.com, Senin (16/3/2020).

Menurut dia, penyelenggaraan transportasi tidak hanya melihat aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Sudah saatnya ditambah aspek kesehatan.

"Kematian akibat kecelakaan lalu lintas 82 kali lipat dibanding kematian akibat terinfeksi virus Corona. Namun, persebaran virus Corona yang demikian cepat ke hampir seluruh negara di belahan dunia dan sudah membuat kepanikan masyarakat, tentunya tidak harus diabaikan begitu saja," tegas Djoko.

Ia berpendapat, merebaknya virus Corona ke beberapa negara termasuk Indonesia, telah membuat pemerintah mengantisipasi agar virus tersebut tidak menyebar luas. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan lima protokol, salah satunya Protokol di Area dan Transportasi Publik.

"Khusus di transportasi publik, apabila sedang dalam kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan," imbau Djoko.

Menurut dia, penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan masker selama berada di dalam kendaraan. Konsep berkesehatan dalam transportasi dilakukan salah satunya dengan cara melakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu.

"Saat mengangkut penumpang dengan gejalan mirip flu, disarankan penumpang untuk mengenakan masker. Jika penumpang tidak memiliki masker, berikanlah masker kepada penumpang. Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah mengemudi. Terutama setelah membawa penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu," pinta Djoko.

Pemerintah baik pusat maupun daerah juga diminta untuk menginstruksikan bagi penyelenggara terminal penumpang bus benar-benar menjaga kebersihan kawasan terminal. Operator angkutan umum juga diarahkan untuk melakukan hal sama melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan yang akan digunakan.

"Publik pengguna jasa transportasi umum harus mendapatkan pencerahan berkesehatan dalam transportasi umum," ucapnya.

Dalam maskapai udara, Djoko mengimbau agar pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas sudah dilakukan secara rutin untuk awak pesawat udara. Hal yang sama dapat dilakukan awak kereta termasuk teknisi, petugas kebersihan dan resto.

"Yang agak terlupakan adalah pemeriksaan kesehatan awak bus umum dan penumpang. Terminal sebagai tempat keberangkatan dan ketibaan penumpang harus mulai dilengkapi dengan fasilitas layanan kesehatan. Tidak hanya dilakukan saat mudik lebaran, semua awak bus umum diperiksa kesehatannya," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tetap Jaga Kesehatan

Dia juga meminta supaya menjadi perhatian serius bagi penyelenggara bandara, stasiun, terminal dan pelabuhan juga operator transportasi umum selalu tetap menjaga kebersihan. Seluruh komponen pengguna transportasi umum turut memperhatikan imbauan pemerintah untuk menjaga kebersihan demi kesehatan diri sendiri dan orang lain.

"Komunikasi intensif untuk menjaga kebersihan di terminal, pelabuhan, stasiun, bandara dan fasilitas transportasi umum harus terus dilakukan dengan cara yang konsisten, terarah dan terukur. Tidak harus panik, akan tetapi selalu tetap waspada, wabah virus Corona akan mereda. Transportasi berkesehatan menjadi impian yang dapat terwujud," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya