Mulai 19 Maret 2020, Transjakarta Tutup Pembayaran Tunai untuk Cegah Covid-19

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menutup semua bentuk transaksi penggunaan uang tunai saat isi ulang uang elektronik serta pembelian kartu di seluruh halte.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Mar 2020, 09:52 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 09:52 WIB
Penumpang Transjakarta
Calon penumpang menunggu bus Transjakarta di halte Tosari, MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/7). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim jumlah penumpang Transjakarta meningkat hingga 10 persen. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menutup semua bentuk transaksi penggunaan uang tunai saat isi ulang uang elektronik serta pembelian kartu di seluruh halte.

Rencananya kegiatan larangan penggunaan uang tunai dilakukan mulai Kamis (19/3/2020). Kegiatan ini hanya untuk sementara waktu saja hingga kondisi penyebaran virus corona atau Covid-19 sudah teratasi.

"Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya menghambat penularan Covid-19, khususnya di transportasi publik," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020).

Dia menjelaskan bagi penumpang yang ingin mengunakan Transjakarta diimbau dapat memastikan saldo uang eletronik nya cukup. Untuk yang ingin isi ulang dapat menggunakan kartu debit di setiap halte.

"Bentuk pengisian ulang lain bisa dilakukan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau di minimarket terdekat," ucapnya.

Sementara itu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kembali mengoperasikan pelayanan secara normal, mulai hari ini Selasa (17/3/2020). Jam operasionalnya pun selama 24 jam dan akan mengoperasikan 123 rute mulai pukul 05.00-22.00 WIB.

"Untuk layanan reguler, dan menjalankan 11 rute Amari mulai pukul 22.00-05.00 WIB," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis, Selasa (17/3/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pelayanan Normal

Dengan adanya layanan normal untuk jam operasionalnya, Nadia mengharapkan penumpang dapat sabar mengantre di luar halte untuk menghindari desak-desakan di dalam halte atau di dalam bus.

Selain itu, jumlah penumpang di dalam bus akan mulai dibatasi untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di transportasi umum.

Untuk bus gandeng kata Nadia hanya akan menampung 60 penumpang. Biasanya bus ini dapat menampung hingga kapasitas 180 orang.

"30 penumpang untuk bus besar, 15 pen penumpang untuk bus sedang dan royaltrans. Lalu 6 penumpang untuk mikrotrans," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya