Anies Sebut Pemprov DKI Alokasikan Dana Rp 3 Triliun untuk Tangani Corona Covid-19

Menurut Anies, alokasi anggaran untuk penanganan Corona Covid-19 di Ibu Kota, berdasarkan imbauan dari Mendagri Tito Karnavian.

oleh Ika Defianti diperbarui 02 Apr 2020, 16:52 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 16:52 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk penanganan virus Corona Covid-19 hingga Mei 2020 mendatang.

"Yang sudah dialokasikan Pak sampai dengan bulan Mei itu sebesar Rp 3,032 triliun," kata Anies melalui video conference bersama Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).

Dia menjelaskan, awalnya pihaknya mengalokasikan dana untuk penanganan Corona Covid-19 sebesar Rp 1 triliun. Namun kemudian ada anggaran tambahan sebesar Rp 2 triliun.

Menurutnya, alokasi anggaran tersebut berdasarkan imbauan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

"Bila panjang sampai Mei akan ditambah tapi secara regulasi kami terimakasih ke Mendagri. Karena beliau cepat keluarkan edaran yang memberikan kelonggaran bagi Pemda," ucap Anies.

Sementara itu, dia mengaku, pihaknya saat ini masih melakukan identifikasi kepada kelompok rentan miskin di Jakarta.

"Sebab, berdasarkan data, masyarakat miskin di Ibu Kota mencapai 1,1 juta keluarga," terang Anies.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Arti Kelompok Rentan Miskin

Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan saat berada di TTIC, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020). (Merdeka.com)

Kelompok rentan miskin yang dimaksud Anies yakni meraka yang biasa mendapatkan penghasilan harian, seperti pedagang hingga driver ojek online.

"Mereka selama ini ada pendapatan tapi ketika ekonomi kontraksi seperti saat ini langsung kehilangan pendapatan. Ini sedang dikumpulkan datanya untuk dapat bantuan pemerintah," jelas Anies.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya