4 Fakta Penembakan Polisi di Poso

Aparat kepolisian menduga jika pelaku penembakan di Poso itu merupakan kelompok dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Apr 2020, 17:47 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 17:47 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota polisi diserang orang tak dikenal (OTK) di salah satu bank di Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Didik Supranoto, penembakan di Poso itu terjadi pukul 09.15 WIT, Rabu (15/4/2020).

"Bukan perampokan, penyerangan ke anggota yang melakukan jaga," kata Didik saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (15/4/2020).

Didik mengatakan, aparat kepolisian menduga jika pelakunya merupakan kelompok dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Berikut fakta-fakta penembakan polisi di Poso dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Korban Sempat Melawan

Ilustrasi Penembakan Polisi
Ilustrasi Penembakan Polisi (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Anggota polisi diserang orang tak dikenal (OTK) di salah satu bank di Poso, Sulawesi Tengah. Akibatnya seorang polisi terluka.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Didik Supranoto menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.15 WIT, Rabu (15/4/2020).

Saat itu, dua orang tidak dikenal meletuskan tembakan ke arah pos jaga.

"Bukan perampokan, penyerangan ke anggota yang melakukan jaga," kata Didik saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (15/4/2020).

Didik mengatakan, pelakunya penyerangan itu berjumah dua orang dan datang dengan mengendarai sepeda motor.

"Pakai sepeda motor boncengan berdua, kemudian langsung menyerang petugas kepolisian," ujar dia.

Akibat penyerangan itu, salah seorang polisi terluka. Pihak kepolisian berusaha melakukan tembakan balasan. Namun, hanya mengenai senjata pelaku.

"Senjata mereka terjatuh dan berhasil kira amankan senjatanya," tutup Didik.

 

Pelaku Diduga Teroris MIT

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Didik menduga pelaku penembakan adalah kelompok dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Ini masih dugaan bahwa pelakunya MIT," ujar Didik.

Didik menjelaskan saat itu, dua orang tidak dikenal tiba-tiba saja meletuskan tembakan ke arah pos jaga.

"Bukan perampokan, tapi penyerangan ke anggota yang melakukan jaga," kata dia.

 

Ciri-Ciri Penyerang

Suasana di sekitar Mapolres Poso
Suasana sesat setelah bunyi tembakan di Poso. Sejumlah personel Polres Poso mendatangi lokasi kejadian, Rabu (15/4/2020). (Foto: Icha Renggah).

Polisi membeberkan ciri-ciri penyerang pos penjagaan salah satu bank BUMN di Poso, Sulawesi Tengah. Pelakunya berjumlah dua orang dan datang dengan berboncengan sepeda motor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah seorang pelaku menggunakan jaket abu-abu. Keduanya memakai helm jenis full face.

Didik menjelaskan, pelaku tiba di Bank Syariah Mandiri Kabupaten Poso pukul 09.15 WIT, kemudian langsung meletuskan senjata ke arah polisi yang berjaga. Saat itu, keduanya masih mengenakan helm.

"Langsung menyerang petugas kepolisian," kata Didik saat dihubungi.

Menurut dia, baku tembak pun tak terhindarkan. Akibat kejadian di Poso itu, salah seorang polisi terluka.

"Polisi melakukan tembakan balasan. Senjata mereka terjatuh, kemudian mereka (pelaku) melarikan diri," ujar Didik.

 

Pelaku Ditembak Mati

Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Mahasiswa di Depan DPR
Mahasiswa berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Polisi menghalau mahasiswa yang berusaha masuk ke area Gedung DPR. (merdeka.com/Arie Basuki)

Polisi bergerak cepat dengan memburu penyerang polisi yang tengah berjaga di bank BUMN di Poso, Sulawesi Tengah. Beberapa jam setelah kejadian, pelaku tertangkap.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Didik Supranoto mengonfirmasi hal itu.

"Sudah barusan, pukul 13.00 WIT tadi," tutur Didik saat dikonfirmasi, Rabu (15/4/2020).

Menurut Didik, dua pelaku tewas dalam upaya penangkapan tersebut. Dalam penelusuran, penyerang polisi di Poso itu nyatanya memang masuk ke daftar pencarian orang (DPO) alias buron.

"Iya meninggal," kata Didik.

Sementara itu, seorang polisi yang tertembak saat penyerangan di Poso tersebut masih ditangani di rumah sakit. Kondisinya kini terbilang stabil.

"Mau dirujuk ke RS Bhayangkara," Didik menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya