Sempat Ditutup, Layanan Akad Nikah di KUA Kembali Dibuka

Kamaruddin menjelaskan Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah) Ditjen Bimas Islam Kemenag mencatat ada 54.569 calon pengantin (catin) yang telah mendaftar hingga 23 April 2020.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 24 Apr 2020, 11:10 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 11:10 WIB
Merajut Hidup Baru di Malam Pergantian Tahun
Pasangan peserta nikah massal menunjukan buku nikah usai pelaksanaan itsbat nikah di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/12/2019). Selain mendapat bingkisan pernikahan dari Pemprov DKI Jakarta, pasangan peserta nikah massal juga mendapat uang mahar Rp 1 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Layanan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan kembali dibuka setelah sempat terhenti sejak 1 hingga 21 April 2020.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan, ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran No P-004/DJ.III/Hk.00.7/04/2020 tentang Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Nikah di Masa Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Covid-19.

"Pelaksanaan akad nikah sekarang kembali bisa diselenggarakan di KUA Kecamatan. Namun, itu hanya diizinkan bagi calon pengantin yang telah mendaftar sampai dengan 23 April 2020," kata Kamaruddin Amin dalam pesan sinkat, Jumat (24/4/2020).

"Permohonan akad nikah yang didaftarkan setelah 23 April 2020 tidak dapat dilaksanakan sampai 29 Mei 2020," lanjut Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah) Ditjen Bimas Islam Kemenag mencatat ada 54.569 calon pengantin (catin) yang telah mendaftar hingga 23 April 2020. Sebagian dari mereka sudah melangsungkan akad nikah di KUA pada 22 dan 23 April 2020.

Kemudian dia juga mengingatkan bahwa pelaksanaan akad nikah di KUA harus menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19.

Jika hal itu tidak dapat dipenuhi, KUA Kecamatan wajib menolak pelayanan. KUA Kecamatan kata dia wajib berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak terkait dan aparat keamanan untuk pengendalian pelaksanaan pelayanan akad nikah.

"Untuk menghindari kerumunan di KUA Kecamatan, pelaksanaan akad nikah di kantor dibatasi sebanyak-banyaknya delapan pasang catin dalam satu hari," kata Kamaruddin.

"Jika permohonan akad nikah diajukan setelah kuota perhari terpenuhi (maksimal delapan pasang catin), KUA Kecamatan bisa menangguhkan pelaksanaan akad nikah tersebut di hari lain," sambung Kamaruddin.

Pengecualian bagi Alasan Mendesak

Kamaruddin juga menjelaskan apabila ada satu alasan atau keadaan yang mendesak, calon pengantin tidak dapat melaksanakan akad nikah di KUA, maka Kepala KUA dapat mempertimbangkan permohonan pelaksanaan akad nikah di luar ketentuan dalam SE ini.

Demikian juga jika calon pengantin mendaftar setelah 23 April, namun ada alasan mendesak yang mengharuskan untuk disegerakan akad nikahnya.

Kepala KUA kata dia juga dapat mempertimbangkan permohonan pelaksanakan akad, saat kuota layanan delapan pasang catin per hari sudah penuh, jika memang ada alasan mendesak yang bisa diterima.

"Permohonan diajukan secara tertulis dan ditandatangani di atas materai oleh salah seorang catin dengan disertai alasan yang kuat," jelas Kamaruddin. 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya