Doni Monardo: Jumlah Kasus Positif Corona Menurun, Tapi ODP-PDP Meningkat

Doni belum bisa memastikan daerah mana saja yang mengalami penurunan dan peningkatan kasus baru corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Mei 2020, 18:06 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 18:06 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Doni Monardo (foto: dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim ada tren penurunan kasus positif virus Corona di Indonesia. Meski begitu, dia menyebut jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meningkat.

"Jumlah kasus yang positif kita lihat bahwa ada tren yang mendatar dan menurun sementara. Yang kita saksikan juga jumlah spesimen atau jumlah ODP-PDP yang diperiksa juga mengalami peningkatan," kata Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (4/5/2020).

Doni belum bisa memastikan daerah mana saja yang mengalami penurunan dan peningkatan kasus baru corona. Pasalnya, laboratorium untuk mendeteksi virus corona belum bisa bekerja secara optimal.

Hal itu disebabkan kurangnya petugas laboraratorium sehingga belum bisa memeriksa 10.000 spesimen per hari. Pemerintah pun meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meningkatkan sumber daya manusia.

"Maka mungkin baru bisa kita ketahui secara lebih pasti lagi daerah mana yang mengalami penurunan secara signifikan, mana yang mendatar, mana yang mungkin mengalami peningkatan," jelas dia.

Doni menegaskan bahwa pemerintah telah memetakan sejumlah klaster yang berpotensi menularkan virus corona. Misalnya, klaster pekerja migran, klaster jemaat tabligh, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, dan klaster industri.

"Kemudian klaster-klaster yang diwaspadai menjadi episentrum. Tadi sudah disampaikan ada klaster Gowa kemudian jemaah tabligh, kemudian juga ada pabrik," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berembuk Menentukan Wakil Danny

Sementara itu, Waketum DPP Partai Nasdem, Ahmad HM Ali meminta agar Golkar tak memaksakan diri memasang kadernya untuk berpasangan dengan Danny dalam pilwalkot Makassar. Dia menjelaskan, partai koalisi di daerah mestinya berembuk untuk menentukan siapa wakil yang cocok bagi Danny. Bukan main menang-menangan dengan memaksakan kandidat tertentu untuk pendamping.

"Nasdem juga tak ingin menang-menangan karena kami tak bisa mencalonkan sendiri. Harus berkoalisi. Golkar juga jangan memaksakan, harus berembuk bersama partai koalisi dalam menetapkan calon," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya