Jokowi: Tes PCR Corona Baru 4.000-5.000, Masih Jauh dari Target 10 Ribu per Hari

Jokowi menyebut jumlah pengujian spesimen untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) melalui metode polymerase chain reaction (PCR) baru mencapai 5.000 sampel per harinya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mei 2020, 10:34 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 10:25 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut jumlah pengujian spesimen untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) melalui metode polymerase chain reaction (PCR) baru mencapai 5.000 sampel per harinya. Dia mengakui bahwa jumlah itu masih jauh dari targetnya yakni, 10.000 sampel per hari.

"Saya baru mendapat laporan kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4.000-5.000 sample per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu yaitu 10 ribu spesimen per hari," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (11/5/2020).

Menurut dia, saat ini susah ada 104 laboratorium untuk pengujian sampel corona. Jokowi meminta agar laboratorium tersebut dimaksimalkan agar target 10.000 spesimen per harinya dapat terealisasi.

"Saya ingin dipastikan lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi, 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," jelasnya.

Jokowi juga meminta agar sumber daya manusia di laboratorium lebih diperhatikan. Disamping itu, dia memerintahkan agar masalah kurangnya reagen PCR diselesaikan dalam pekan ini.

"Juga yang berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang terutama untuk reagen PCR, RNA dan VTM saya minta diselesaikan minggu ini," tegas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kurang SDM di Laboratorium

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui bahwa target Presiden Jokowi untuk melaksanakan tes PCR virus corona belum tercapai. Doni menyebut hingga kini Indonesia baru mampu memeriksa paling banyak 7.000 spesimen per hari.

"Bapak Presiden memang sejak 2 minggu yang lalu meminta supaya setiap hari kita mampu untuk melakukan 10.000 pengambilan spesimen. Tetapi kenyataannya, data rill sampai dengan saat sekarang ini baru berkisar antara 6.000 sampai dengan 7.000 spesimen saja," jelas Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (4/5/2020).

Menurut dia, belum tercapainya target dari Jokowi itu dikarenakan kurangnya sumber daya manusia di laboratorium. Doni menyebut petugas laboratorium hanya bisa bekerja 8 jam per harinya.

"Petugas laboratorium kita jumlahnya terbatas. Jadi mereka sehari diharapkan bisa bekerja 24 jam ternyata hanya mampu 8 jam saja," ujarnya.

Sementara untuk ketersediaan reagen dan PCR, Doni memastikan bahwa tidak ada masalah. Dia menuturkan bahwa jumlah reagen yang tersedia di Indonesia sekitar 1 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya