608 Penumpang Tinggalkan Jakarta Gunakan Bus AKAP di Terminal Pulogebang

Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang, Afif Muhroji menyebut mereka keluar kota menggunakan 75 unit bus AKAP.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Mei 2020, 16:23 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 16:23 WIB
20170608-Persiapan Terminal Pulo Gebang Hadapi Arus Mudik 2017-Fanani
Sejumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) terparkir di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (8/6). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan terminal Pulo Gebang sebagai pusat pemberangkatan mudik Lebaran 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang, Afif Muhroji menyatakan terdapat ratusan orang dilaporkan melakukan kegiatan ke luar Jakarta menggunakan bus antarkota antar provinsi (AKAP).

Dia menyebut, mereka keluar kota menggunakan 75 unit bus AKAP. Bahkan sebanyak 128 penumpang berangkat pada Kamis, 21 Mei 2020. 

"Total 608 penumpang yang pergi keluar kota sejak rute AKAP kembali diizinkan beroperasi," kata Afif saat dihubungi, Senin (25/5/2020).

Sementara itu, jumlah penumpang yang ditolak berangkat keluar Jakarta sepanjang 9-24 Mei mencapai 149 orang. Hal itu disebabkan calon penumpang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Selain itu, penumpang yang tiba di Jakarta melalui Terminal Pulogebang sebanyak 193 orang menggunakan 41 unit bus.

"Sejak 23 Mei penumpang wajib menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Ada beberapa yang tidak bisa menunjukkan," jelasnya.

Sebelumnya, berdasarkan Pasal 6, disebutkan untuk mendapatkan SIKM dengan mengisi formulir permohonan secara daring melalui corona.jakarta.go.id dengan melengkapi sejumlah persyaratan sebagai berikut:

a. surat pengantar dari Ketua RT yang diketahui Ketua RW tempat tinggalnya

b. surat pernyataan sehat bermaterai

c. surat keterangan:

1. perjalanan dinas keluar Jabodetabek

2. surat keterangan bekerja bagi setiap orang yang tempat kerjanya berada di luar Jabodetabek

3. bagi pelaku usaha dilengkapi dengan surat keterangan memiliki usaha di luar Jabodetabek yang diketahui oleh pejabat yang berwenang

d. bagi orang asing memiliki KTP-el/izin tinggal tetap

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Syarat Masuk Jakarta

Sementara itu, untuk syarat pengajuan masuk DKI Jakarta juga melalui situs yang sama corona.jakarta.go.id. Beberapa persyaratan harus dipenuhi untuk mendapatkan SIKM berdasarkan Pasal 7 yakni:

1. Memiliki KTP-el DKI Jakarta atau Kartu Keluarga DKI Jakarta, tetapi berdomisili di luar Jabodetabek; atau

2. Orang asing yang memiliki KTP-el/izin tinggal tetap

3. Surat pernyataan sehat bermaterai

Kemudian untuk warga KTP non Jakarta juga dapat memiliki SIKM, dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Memiliki surat keterangan dari kelurahan atau desa tempat asal perjalanan yang menerangkan maksud dan tujuan datang ke Jakarta.

2. Surat pernyataan sehat bermaterai.

3. Memiliki surat jaminan bermaterai dari keluarga yang berada di Jakarta yang diketahui oleh ketua RT setempat atau surat jaminan bermaterai dari perusahaan yang berada di Jakarta.

4. Bagi pemohon yang melakukan perjalanan dinas agar melampirkan surat keterangan dari tempat kerja yang berada di Jakarta.

5. Bagi pemohon yang karena alasan darurat melakukan kegiatan ke Jakarta melampirkan surat keterangan domisili tempat tinggal dari kelurahan di Jakarta.

Selanjutnya bila persyaratan sudah terpenuhi, DPM dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat menerbitkan SIKM secara elektronik dalam bentuk QR-code.

Untuk penerbitan SIKM diproses satu hari kerja sejak permohonan dinyatakan secara lengkap dan hanya berlaku untuk satu pemohon saja. Sedangkan untuk anak yang belum memiliki KTP dapat mengikuti SIKM orang tua atau salah satu anggota keluarga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya