Anies: Sejak PSBB, Penanganan Corona di Jakarta Tunjukkan Kemajuan Signifikan

Anies menilai kemajuan ini tak hanya karena peran warga Jakarta saja, namun juga warga di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).

oleh Luqman RimadiIka Defianti diperbarui 25 Mei 2020, 17:14 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 17:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan paparan mengenai PSBB Jakarta di Graha BNPB, Jakarta. (Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan paparan mengenai PSBB Jakarta di Graha BNPB, Jakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim adanya kemajuan penanganan pencegahan virus Corona di wilayahnya. Menurutnya, progres tersebut tercipta karena masyarakat patuh terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Saya sampaikan, sejak dilakukan pembatasan sosial berskala besar, baik ketika resmi PSBB maupun pertengahan Maret, di Jakarta, kita sesudah menutup sekolah, menutup kegiatan sifat kumpulkan orang, termasuk menutup fasilitas umum. Dua bulan lebih Jakarta menunjukkan kemajuan signifikan," ucap Anies dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (25/5/2020).

Anies menilai kemajuan ini tak hanya karena peran warga Jakarta saja, namun juga warga di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).

"Ini hasil kerja semua masyarakat di wilayah Jakarta dan Jabotabek, karena virus menular melalui pertemuan. Karena itu, pertemuannya dikurangi, pertemuan ditiadakan, agar kurangi penularan," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mayoritas Warga Jakarta Bertahan di Rumah

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Tim medis menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). RSUP Persahabatan tengah menangani 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan dari potensi terpapar virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Anies memberikan analisis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) sebagai gambaran keberhasilan.

Berdasarkan analisa tersebut, mayoritas masyarakat Jakarta berada di rumah saat PSBB.

"Menurut catatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, hampir 60 persen masyarakat tidak berpergian dan tetap di dalam rumah. Kendaraan pribadi tinggal 45 persen, MRT penumpang tinggal 5 persen. Bus, penumpang tinggal 10-12 persen. Artinya, ada penurunan sangat signifikan," kata Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya