Kepanikan Warga Nias saat Diguncang Gempa Magnitudo 5,1

Petugas BPBD Nias tengah memantau kondisi di lapangan pascagempa berkekuatan magnitudo 5,1 pagi tadi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Jun 2020, 10:43 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 10:41 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, sempat terjadi kepanikan warga saat Nias diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,1.

Gempa yang terjadi pada Minggu (7/6/2020) pukul 06.50 WIB tadi membuat sejumlah warga berhamburan keluar rumah.

"Warga Nias Utara merasakan guncangan cukup kuat saat gempa terjadi. Mereka merasakan guncangan selama 5 detik hingga membuat panik," kata Raditya lewat siaran pers diterima, Minggu (7/6/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias melaporkan, saat ini petugas masih melakukan pemantauan di lapangan. Meski gempa dirasa cukup kuat, warga Gunung Sitoli dan Nias Barat tidak merasakan guncangan tersebut.

Menurut laporan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 38 km barat laut Nias Utara, Sumatera Utara.

"Gempa terjadi pada kedalaman 27 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui pesan digital pada hari ini.

Selain itu, BMKG memonitor intensitas gempa yang diukur dengan MMI (Modified Mercalli Intensity), pada Lahewa Nias Utara III MMI dan Gunung Sitoli II MMI.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas subduksi," jelas Daryono.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gempa di Zona Megathrust

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

BMKG merilis, bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

“Gempa ini pusatnya tepat di bidang kontak antarlempeng di zona megathrust segmen Nias-Simeulue,” terang Daryono.

Karenanya BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpicu oleh informasi palsu pascagempa.

"Informasi resmi dapat diperoleh pada laman BMKG maupun institusi pemerintah, seperti BPBD dan BNPB," Daryono menandasi.

Antisipasi Gempa Bumi

Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi. 

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung. 

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran. 

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi..

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. 

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. 

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air. 

Saat Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan. 

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah. 

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. 

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. 

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda. 

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan. 

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. 

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada. 

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. 

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi. 

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya