Wagub DKI: 237 Pedagang Pasar Tradisional di Jakarta Positif Covid-19

Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyampaikan, dari data IKAPPI, ada ratusan pedagang yang dinyatakan positif Corona Covid-19 di pasar tradisional Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Jul 2020, 12:55 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 12:55 WIB
FOTO: 41 Pedagang Positif COVID-19, Pasar Cempaka Putih Ditutup Sementara
Suasana kios pedagang saat penutupan sementara Pasar Cempaka Putih, Jakarta, Senin (13/7/2020). Pasar Cempaka Putih ditutup sementara lantaran sebanyak 41 pedagang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan swab test dengan metode PCR. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan sosialisasi protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 di Pasar Tebet, Jakarta Selatan.

Pria yang karib disapa Ariza itu berpesan, para pedagang harus lebih hati-hati lantaran pasar telah menjadi klaster baru penyebaran virus Corona Covid-19.

Dia menyampaikan, data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), ada ratusan pedagang di pasar tradisional Jakarta yang dinyatakan positif virus Corona Covid-19.

"Pasar tradisional memag menjadi salah satu klaster yang harus jadi perhatian bersama. Hingga hari Senin, 13 Juli, data IKAPPI 237 pedagang di 43 pasar positif," ujar Ariza di Pasar Tebet, Jumat (17/7/2020).

Ariza menyatakan, Pemprov DKI tak ingin pusat ekonomi warga menjadi tempat penularan virus. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menutup sementara pasar apabila ada temuan kasus positif Corona Covid-19.

"Aktivitas pasar sebagian harus ditutup sementara dan harus dilakukan penyemprotan disinfektan sterilisasi. Ketentuan kami, apabila ada yang terpapar maka pasarnya ditutup bisa 1 blok atau 1 lantai atau 1 pasar dalam 3 hari dibersihkan disinfektan," terang Ariza.

Sementara bagi pedagang yang telah melakukan tes dan terbuti positif Corona Covid-19, maka akan dirawat dan diisolasi hingga sembuh.

"Yang terpapar di-testing, setelah testing diisolasi sampai sembuh," ucap Ariza.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Picu Krisis Ekonomi

Penyemprotan Disinfektan di Pasar Cikini dan Pemukiman Warga
Petugas PMI melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Tradisional Cikini, Jakarta Pusat, kamis (9/7/2020). Penyemprotan ini untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). (merdeka.com/Imam Buhori)

Ariza mengakui, wabah Corona Covid-19 saat ini telah mengguncang ekonomi dan mengakibatkan krisis.

"Penyebaran wabah Covid-19 saat ini membuat Jakarta mengalami masalah kesehatan yang berdampak pada krisis ekonomi, serta berakibat luas pada sektor industri kecil," ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya