Meninggal di Usia 80 Tahun, Inilah Sederet Karya dan Penghargaan Sapardi Djoko Damono

Sastrawan besar Indonesia, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020) di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Jul 2020, 11:27 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 11:21 WIB
Sapardi Djoko Damono
Penyair Sapardi Djoko Damono berfoto di depan makam pelukis Jeihan Sukmantoro. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

 

Liputan6.com, Jakarta Sastrawan besar Indonesia, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020) di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Sapardi meninggalkan sejumlah sejumlah karya dan penghargaan yang ditorehkan sepanjang hidupnya berkecimpung di dunia sastra.   

Penghargaan selama hidup yang diterima pendiri Yayasan Lontar ini antara lain menerima anugerah SEA Write Award pada 1986 dan penghargaan Achmad Bakrie tahun 2003.

Karya sajak Sapardi banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa, bahkan ke bahasa daerah. Selain aktif menulis puisi, dia juga membuat cerita pendek.

Beberapa puisi yang sangat populer antara lain, "Aku Ingin", "Hujan Bulan Juni", "Pada Suatu Hari Nanti", "Akulah si Telaga", dan "Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari".

Berikut rangkaian karya Sapardi baik puisi hingga esai yang dikutip dari laman Wikipedia.

1. SastraSunting

2. Duka-Mu Abadi (1969)

3. Lelaki Tua dan Laut (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)

4. Mata Pisau (1974)

5. Sepilihan Sajak George Seferis (1975; terjemahan karya George Seferis)

6. Puisi Klasik Cina (1976; terjemahan)

7. Lirik Klasik Parsi (1977; terjemahan)

8. Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak (1982, Pustaka Jaya)

9. Perahu Kertas (1983)

10. Sihir Hujan (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)

11. Water Color Poems (1986; translated by J.H. McGlynn)

12. Suddenly The Night: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (1988; translated by J.H. McGlynn)

13. Afrika yang Resah (1988; terjemahan)

14. Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)

15. Hujan Bulan Juni (1994)

16. Black Magic Rain (translated by Harry G Aveling)

17. Arloji (1998)

18. Ayat-ayat Api (2000)

19. Pengarang Telah Mati (2001; kumpulan cerpen)

20. Mata Jendela (2002)

 

 

 

 

Yang Fana Adalah Waktu

21. Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro? (2002)

22. Membunuh Orang Gila (2003; kumpulan cerpen)

23. Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia Periode Awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)

24. Mantra Orang Jawa (2005; puitisasi mantra tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)

25. Before Dawn: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (2005; translated by J.H. McGlynn)

26. Kolam (2009; kumpulan puisi)

27. Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (2012; kumpulan puisi)

28. Namaku Sita (2012; kumpulan puisi)

29. The Birth of I La Galigo (2013; puitisasi epos "I La Galigo" terjemahan Muhammad Salim, kumpulan puisi dwibahasa bersama John McGlynn)

30. Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak (edisi 1994 yang diperkaya dengan sajak-sajak sejak 1959, 2013; kumpulan puisi)

31. Trilogi Soekram (2015; novel)

32. Hujan Bulan Juni (2015; novel)

33. Melipat Jarak (2015, kumpulan puisi 1998-2015)

34. Suti (2015, novel)

35. Pingkan Melipat Jarak (2017; novel)

36. Yang Fana Adalah Waktu (2018; novel)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya