Mendikbud Nadiem Sambangi PP Muhammadiyah, Bahas Apa?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim berkunjung ke keluarga besar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di kantornya, Jakarta Pusat.

oleh Muhammad Ali diperbarui 29 Jul 2020, 21:23 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 21:14 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat membahas penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021 dan sistem zonasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim berkunjung ke keluarga besar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di kantornya, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Ia berdiskusi tentang pendidikan nasional.

Dilansir dari Antara, Rabu (29/7/2020), Mendikbud Nadiem bertemu Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Bendahara Umum PP Muhammadiyah H. Suyatno . Dalam pertemuan tersebut, Mendikbud Nadiem menyampaikan ucapan Selamat Milad Persyarikatan Muhammadiyah ke-111 tahun yang jatuh pada 8 Dzulhijjah 1441 Hijriyah.

Selain itu, Mendikbud Nadiem juga menerima berbagai masukan mengenai pengembangan pendidikan nasional.

Sebelumnya Muhammadiyah menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak yang digagas oleh Kemendikbud. Langkah ini diambil lantaran Muhammadiyah dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya kriteria pemilihan organisasi masyarakat yang ditetapkan lolos evaluasi proposal sangat tidak jelas. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perlu Ajak Muhammadiyah

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk membuat gerakan pendidikan alternatif di desa-desa dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi COVID-19.

“Saya kira Mendikbud perlu ajak Muhammadiyah, ajak NU (Nahdlatul Ulama) bikin gerakan pendidikan alternatif di desa-desa, membukanya dengan standar protokol,” kata Muhaimin, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan sistem pembelajaran jarak jauh menimbulkan tantangan baru di dunia pendidikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya