Ketua MPR Dorong Para Tour Guide Ikut Edukasi Turis Jalankan Protokol Kesehatan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong berbagai pelaku industri pariwisata Bali, dari mulai manajemen hotel hingga tour guide, untuk taat menjalankan protokol kesehatan.

oleh Gilar Ramdhani pada 02 Agu 2020, 19:00 WIB
Diperbarui 02 Agu 2020, 18:43 WIB
Bamsoet saat meninjau langsung dan bertemu jajaran pemerintahan Kecamatan Kuta, Bali, di Pantai Kuta, Bali.
Bamsoet saat meninjau langsung dan bertemu jajaran pemerintahan Kecamatan Kuta, Bali, di Pantai Kuta, Bali (Foto:MPR)

Liputan6.com, Denpasar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong berbagai pelaku industri pariwisata Bali, dari mulai manajemen hotel hingga tour guide, untuk taat menjalankan protokol kesehatan. Misalnya dengan membersihkan kamar hotel dan villa secara berkala menggunakan disinfektan 70 persen alkohol, menyiapkan masker cadangan untuk turis, menyiapkan tempat cuci tangan, hingga bekerjasama dengan klinik terdekat. Bahkan jika perlu, menyiapkan kamar isolasi untuk turis, sebagai persiapan isolasi jika sampai ada yang menunjukan gejala Covid-19.

"Kepercayaan turis terhadap Bali akan didapat jika manajemen hotel dan villa, maupun para tour guide serius menunjukan ketaatan mereka menjalankan berbagai protokol kesehatan. Publikasi secara massif harus dilakukan melalui media sosial maupun elektronik. Mengembalikan kepercayaan di tengah suasana pandemi memang tak mudah. Karenanya perlu kerja keras dan kesabaran. Bali tak berjuang sendirian, berbagai elemen bangsa siap bergotong royong membangkitkan kembali pariwisata Bali," ujar Bamsoet saat bertemu dengan Wisnu dan Shery, yang berprofesi sebagai tour guide, di Kawasan wisata Pantai Jimbaran Bali, Sabtu, (1/8/20).

Wisnu yang sudah 30 tahun mengelola usaha tour guide di Bali, maupun Shery yang sudah 10 tahun di bisnis yang sama, mengaku pendapatannya turun tajam selama pandemi. Dari semula bisa mendapatkan sekitar Rp 10-15 juta per bulan, menjadi nol. Dampak pandemi lebih dahsyat dibanding krisis ekonomi 1998, krisis global 2008, bahkan terorisme yang sempat mengincar Bali pada kurun tahun 2002.

"Dinas pariwisata Bali mencatat kerugian ekonomi akibat pandemi dari Maret - Juli 2020 mencapai Rp 48,5 triliun atau sekitar Rp 9,7 triliun per bulan. Padahal kontribusi devisa pariwisata Bali terhadap perekonomian nasional pada tahun 2019 bisa mencapai Rp 75 triliun atau sekitar 28,9 persen dari total pendapatan devisa pariwisata negara," tandas Bamsoet.

 

Kuncinya Ketaatan Protokol Kesehatan

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap seiring pembukaan pariwisata Bali untuk turis domestik per 31 Juli ini, ditandai dengan mulai dibukanya kebun binatang, pura, Pantai Pandawa, Pantai Sanur, Pantai Kuta, dan restoran, akan menandakan bangkitnya Bali dari pandemi. Terpenting, para tour guide selain menjelaskan berbagai keindahan pesona Bali terhadap para turis, juga turut mengedukasi turis untuk taat menjalankan protokol kesehatan.

"Jika dalam satu bulan ke depan para turis yang datang ke Bali merasa aman dan nyaman, tak terjadi ledakan penambahan penyebaran Covid-19 karena ketaatan menjalankan protokol kesehatan, maka dalam bulan-bulan berikutnya turis yang datang akan semakin banyak. Semakin banyak turis, semakin menggeliatkan ekonomi, dan semakin membutuhkan kerja keras seluruh elemen masyarakat untuk tetap memastikan warga dan turis taat menjalankan protokol kesehatan. Karenanya tak boleh lengah. Bangkitnya ketaatan menjalankan protokol kesehatan harus seiring dengan membangkitkan ekonomi," pungkas Bamsoet.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya