Polri Kembali Libatkan TNI dalam Operasi Tinombala Poso

Kapolda menambahkan persoalan di Kabupaten Poso tidak cukup hanya dengan penegakan hukum saja, namun harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 12 Agu 2020, 20:43 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 20:43 WIB
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Syafril Nursal
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Syafril Nursal di gedung Pogombo, saat memberi keterangan seputar aksi kekerasan yang diduga dilakukan kelompok MIT Poso, Senin (10/8/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Polisi Syafril Nursal mengatakan bahwa TNI kembali dilibatkan dalam pelaksanaan Operasi Tinombala untuk perburuan terhadap DPO kelompok sipil bersenjata di wilayah Kabupaten Poso.

"Nanti teman-teman dari TNI akan memperkuat Operasi Tinombala, TNI akan memberi perbantuan kepada Polri dalam menuntaskan persoalan yang ada di Poso itu," kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol Syafril Nursal, di Palu, Rabu (13/8/2020). 

Syafril mengatakan, TNI akan membantu pengejaran dan melakukan penindakan hukum, agar persoalan dugaan DPO kelompok sipil bersenjata di wilayah Poso segara tuntas dan masyarakat bisa merasa aman.

Kapolda menjelaskan hingga saat ini kelompok sipil bersenjata anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga masih berada di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dan kembali melakukan teror kepada masyarakat setempat.

Kapolda menambahkan persoalan di Kabupaten Poso tidak cukup hanya dengan penegakan hukum saja, namun harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak.

"Penyelesaian di Kabupaten Poso tidak hanya bisa dilakukan dengan penegakan hukum semata, tetapi harus dilakukan secara komprehensif," tegas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Belum Selesaikan Masalah

Menurut Syafril, operasi sudah lakukan bertahun-tahun, namun belum menyelesaikan persoalan yang terjadi di wilayah setempat.

"Dari hasil evaluasi kita, terjadi bahwa ada DPO yang ditangkap tapi ada yang naik (bergabung) lagi, sehingga hasilnya cukup besar dan selama saya memimpin saja DPO sudah ditangkap ada lima," ujar Syafril.

Kemudian, katanya, juga telah diamankan 20 orang, yang diduga mau bergabung dengan terduga para kelompok yang keberadaan di atas, dengan membawa sejumlah kebutuhan pendukung.

Kapolda mengatakan, terkait dengan penyelesaian Poso ini, dirinya telah berdiskusi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, agar persoalan di wilayah Kabupaten Poso bisa ditangani secara komprehensif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya