Perjalanan Pesawat N250 ke Museum Dirgantara Yogyakarta Mencuri Perhatian

Pesawat N250 Gatotkaca tiba di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta dengan selamat, sekitar pukul 05.10 WIB.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Agu 2020, 17:35 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2020, 17:32 WIB
Pesawat N-250
Pesawat N-250 merupakan pesawat rancangan terakhir Presiden Ketiga RI BJ Habibie saat memimpin PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), kini PT Dirgantara Indonesia. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta PT Dirgantara Indonesia (DI) resmi menghibahkan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca karya BJ Habibie, menjadi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Yogyakarta.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Utama (Marsma) Fajar Adriyanto mengatakan, N250 telah sampai tadi pagi. Sekitar pukul 05.10 WIB.

"N250 Gatotkaca tiba di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta dengan selamat, sekitar pukul 05.10 pagi," kata Fajar dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).

Dia mengungkapkan, N250 tersebut dibawa menuju Yogyakarta menggunakan truk trailer. Bahkan, ini sempat mencuri perhatian di jalan tol.

"Perjalanan sang Gatotkaca ini menempuh jarak kurang lebih 567 km, yang menarik dari perjalanan tersebut adalah banyak dari pemudik yang melintas di jalan tol, membuka kaca jendela, karena merasa penasaran, dengan apa yang dibawa oleh truk tersebut," jelas fajar.

"Karena truk yang membawa fuselage sangat panjang dan lebar, maka kecepatannya pun kurang lebih 40 km/jam," lanjut dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Monumen

Pesawat N250 dibawa menuju Yogyakarta menggunakan truk trailer. (foto: dokumentasi TNI AU).
Pesawat N250 dibawa menuju Yogyakarta menggunakan truk trailer. (foto: dokumentasi TNI AU).

Fajar menjelaskan, ada tujuan untuk dimuseumkan N250. Salah satunya dijadikan monumen.

"Pesawat kebanggaan RI itu akan dijadikan monumen yang bisa dilihat masyarakat sebagai pertanda, bahwa bangsa Indonesia mampu membuat pesawat terbang dengan teknologi canggih, yakni fly by wire," ungkap Fajar.

Menurut dia, ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

"(BJ Habibie) yang berhasil membuktikan bahwa anak bangsa mampu memproduksi pesawat terbang," pungkas Fajar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya