Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi IV di Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menekankan pembangunan proyek infrastruktur harus tetap dilakukan, meski saat ini negara tengah menghadapi pandemi Corona Covid-19.
Baca Juga
"Meskipun kita tengah menghadapi pandemi Covid, pembangunan infrastruktur tetap terus kita jalankan. Karena memang posisi infrastruktur negara kita masih sangat tertinggal dengan negara-negara lain," kata Jokowi saat meresmikan jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi IV, Selasa, 25 Agustus 2020.
Advertisement
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dapat terus menekan penyebaran virus Corona Covid-19 di daerahnya.
Hal tersebut mengingat jumlah kasus positif virus Corona Covid-19 di Aceh masih jauh lebih rendah dibandingkan provinsi-provinsi lainnya.
Jokowi pun juga membagikan lebih dari 1 juta masker dan ribuan liter hand sanitizer dalam kunjungan kerjanya ke Aceh itu.
Berikut arahan-arahan Presiden Jokowi terkait penanganan virus Corona Covid-19 di Aceh dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangunan Infrastruktur Tetap Jalan di Tengah Pandemi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pembangunan proyek infrastruktur harus tetap dilakukan, meski saat ini negara tengah menghadapi pandemi Corona Covid-19.
Hal ini lantaran infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal bila dibanding negara-negara lainnya.
"Meskipun kita tengah menghadapi pandemi Covid, pembangunan infrastruktur tetap terus kita jalankan. Karena memang posisi infrastruktur negara kita masih sangat tertinggal dengan negara-negara lain," kata Jokowi saat meresmikan jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi IV, Selasa, 25 Agustus 2020.
Menurut dia, ketertinggalan tersebut berdampak terhadap biaya logistik yang menjadi lebih mahal. Sehingga, daya saing Indonesia tertinggal dengan negara lainnya.
"Inilah yang menyebabkan competitiveness kita, daya saing kita menjadi tidak baik kalau dikompetisikan dengan negara-negara tetangga kita," jelas Jokowi.
Jokowi menilai pembangunan infrastruktur dapat menjadi salah satu strategi di tengah pandemi Covid-19.
Dia menyebut pembangunan infrastruktur dapat memberikan daya ungkit untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Kenapa ini (infrastruktur) kita jalankan, karena alasan ini," ucap Jokowi.
Advertisement
Integrasikan ke Sentra Wisata
Menurut Jokowi, dengan pembangunan jalan tol di Aceh, bisa bermanfaat bagi warga setempat.
Karenanya, Presiden Jokowi meminta tol tersebut bisa diintegrasikan ke sentra pariwisata, pertaninan, hingga industri.
"Kami harapkan lagi Aceh bisa jadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera. Libatkan usaha mikro kecil menengah agar mereka ikut merasakan kue ekonomi dari infrastruktur yang kita bangun," kata Jokowi.
Dia menututkan, dengan adanya tol teresebut, selain mempersingkat waktu tempuh, konektivitas antarwilayah juga akan semakin cepat. Sehingga, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jika sudah beroperasi, akses ke bandara akan makin mudah, makin cepat. Kalau konektivtas makin lancar dan terhubung tranpsortasi udara, ke depan pergerakan orang dan barang akan lebih cepat jadi biaya akan lebih efisien," kata Jokowi.
"Pertumbuhan ekonomi akan terhubung dari satu titik ke titik lain sehinga perekonomian akan bergerak lebih cepat," lanjut dia.
Jokowi menuturkan, jalan tol Trans Sumatera yang akan membentang sepanjang 2.765 km dari provinsi Aceh hingga Lampung ini, dapat mempersingkat waktu perjalanan hingga 53 jam. Dia meyakini tol ini akan memberi multiplayer effect hingga 2 hingga 3 kali lipat.
"Kita harapkan dapat mendorong pertumbuhan, akan mendorong pemerataan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di pulau Sumatera," ujar Jokowi.
Minta Gubernur Tekan Penyebaran Covid-19
Jokowi menilai jumlah kasus positif virus Corona Covid-19 di Aceh masih jauh lebih rendah dibandingkan provinsi-provinsi lainnya.
Meski begitu, Jokowi meminta Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dapat terus menekan penyebaran virus corona di daerahnya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membagikan bantuan presiden (banpres) produktif di Kota Banda Aceh seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 25 Agustus 2020. Banpres ini diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
"Ini saya sampaikan kepada pak Gubernur agar pengendalian ini betul-betul ditekan agar Covid-19 bisa hilang dan tidak ada lagi Provinsi Aceh dan seluruh tanah air kita di Indonesia," ujar Jokowi.
Untuk itu, dia mengingatkan kepada seluruh masyatakat agar menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari, menggunakan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, serta tak berkerumun.
Menurut dia, hal itu merupakan cara mencegah penularan virus corona sebab pemerintah hingga kini masih berupaya mengembangkan vaksin corona. Jokowi menargetkan vaksin corona dapat disuntikan ke seluruh masyarakat pada Januari 2021.
"Kita mungkin Insya Allah nanti akan kembali pada posisi normal setelah penduduk semuanya divaksinasi, baru. Kita memproduksi vaksin ini kira-kira bulan Desember-Januari sehingga nanti mulai divaksinnya ya bulan itu, bulan Januari," jelas Jokowi.
Advertisement
Kasus Covid-19 di Aceh Jangan Sampai Membesar
Jokowi mengatakan, kasus virus Corona Covid-19 di Provinsi Aceh masih relatif kecil jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, khususnya di Pulau Jawa.
Kendati begitu, dia meminta agar penyebaran Covid-19 di Aceh tetap dikendalikan agar kasus posisifnya tak melonjak.
"Saya tadi dapat laporan dari Pak Gubernur (Aceh) 1.241 kasus. Jadi masih dalam angka yang kecil, tetapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi," ucap dia.
"Sekali lagi agar betul-betul angka 1.241 dicegah jangan sampai nambah lagi," sambungnya.
Untuk itu, dia meminta agar semua pihak bekerja sama untuk menekan angka penyebaran Corona di Aceh. Jokowi juga menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Mumpung masih dalam jumlah yang kecil, Pangdam, Kapolda, agar Gubernur di backup untuk yang berkaitan dengan hal-hal yang sudah sering saya sampaikan, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumunan, berdesakan," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut perlu terus diingatkan agar masyarakat menyadari bahaya tidak disiplin terhadap protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Terlebih, saat ini pemerintah masih berupaya mengembangkan vaksin Corona.
"Kedisiplinan protokol menjadi kunci sebelum yang namanya vaksinasi nanti dilakukan," tutur Jokowi.
Bagikan 1 Juta Masker
Sejumlah lebih dari 1 juta masker dan ribuan liter hand sanitizer akan dibagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Aceh, Selasa, 25 Agustus 2020.
Bantuan masker dikirim dengan kargo pada Senin, 24 Agustus 2020 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tenaga Ahli BNPB Bidang Media Egy Massadiah mengatakan, bantuan tersebut telah tiba di Banda Aceh.
"Satu juta masker dari Bapak Presiden Jokowi untuk rakyat Aceh. Itu masker dipakai ya," ujar Kepala BNPB Doni Monardo, di Jakarta.
Berikut bantuan yang akan dibagikan oleh Jokowi:
Masker N95= 10.000
Masker KN95= 10.000
Masker Medis/ bedah= 200.000
Masker kain= 1.000.000
Face shield= 10.000
Ventilator = 5 unitHand sanitizer jerigen= 4000 L.
Advertisement