Satpam Tertembak Peluru Nyasar di Pademangan, Polisi Belum Temukan Petunjuk

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menemukan saksi serta petunjuk yang signifikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2020, 08:35 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 08:35 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas keamanan (satpam) mengaku pada polisi terkena peluru nyasar pada bagian kepalanya. Peristiwa itu dialaminya pada Minggu, 30 Agustus 2020 dini hari pukul 02.00 WIB.

Setelah itu, pagi harinya dia langsung membuat laporan ke Mapolres Jakarta Utara. Pihak Polres mengaku sedang mendalami laporan itu.

"Ini kita masih lidik ya, masih melakukan penyelidikan terkait laporan dari dia (satpam)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Djarwoko, saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/8/2020).

Pria tersebut merasa terkena peluru nyasar saat hendak pulang usah menonton balapan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Dia itu menonton track-trackan (balapan) di Kemayoran, kemudian ada orang tawuran. Setelah orang tawuran itu, dia berniat untuk pulang. Begitu pulang, masuk jalan terus melawan arus di Jalan Benyamin Sueb itu, nah ketika di Jalan Benyamin Sueb itu dia merasa kok kepalanya pusing kemudian badannya berdarah gitu," jelas Djarwoko.

Polisi sempat bertanya apakah dia mendengar ada suara letusan, pria itu membenarkan. Tetapi tidak mengetahui pasti apakah terkena peluru nyasar saat melintas di wilayah Jakarta Utara atau Jakarta Pusat.

"Nah terkait masalah dia kena tembakan, sampai saat ini pun dia kita tanya mendengar letusan tidak, mendengar letusan. Terus kenanya di mana, kita juga belum tahu. Apakah kenanya di wilayah hukum kita Jakarta Utara atau di Kemayoran, kita kan belum tahu juga," ujarnya.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap korban, tidak ditemukan. Oleh karena itu, kepolisian coba memeriksa kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di lokasi.

"Belum ada ketemu proyektil. Makanya sekarang masih kita kembangkan dulu, kita dalami dulu, kita kumpulkan bukti-bukti yang lain, CCTV dan sebagainya, seperti itu ceritanya. Dan saksi baru 2 kalau tidak salah (yang diperiksa)," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Belum Temukan Petunjuk

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menemukan saksi serta petunjuk yang signifikan.

"Kronologis itu masih dalam penyelidikan. Soalnya kita sekarang lagi fokus, karena kita belum menemukan saksi dan petunjuk yang signifikan di TKP," kata Wirdhanto, Selasa (1/9/2020).

"Apakah betul sesuai dengan penyampaian dari korban," tambahnya.

Menurutnya, hanya baru satu orang saksi saja yang dianggap signifikan terkait kejadian itu. Namun, untuk saksi di lokasi korban merasa terkena peluru nyasar sendiri belum ada.

"Saksi baru sekuriti rumah sakit aja sih yang signifikan karena dia yang datang nolongin pertama di rumah sakit. Di lokasi juga enggak ada, saat ini belum menemukan saksi dan petunjuk yang signifikan terkait masalah kejadian itu. Karena yang tahu hanya korban, saksinya hanya sekuriti yang terima di rumah sakit udah gitu aja," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya masih fokus merawat korban terlebih dahulu hingga sampai kondisi korban sudah cukup membaik.

"Nah makanya kita sekarang lagi fokus merawat korban dulu, supaya nanti korban bisa kita rekonstruksikan berkaitan dengan pelurunya, kan gitu," ujarnya.

Ia mengaku, pihaknya tidak menemukan adanya proyektil yang bersarang pada korban.

"Karena tidak ditemukan apapun, di tubuhnya pun tidak ditemukan proyektil, hanya memang ada bekas luka tembak," tutupnya.

Reporter : Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya