PDIP Ajak Semua Pihak Berani Hadapi Resesi

Hendrawan mengatakan, arah dan langkah program PEN yang diambil pemerintahan Jokowi sudah tepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2020, 15:07 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 14:27 WIB
PDIP
anggota Fraksi PDIP MPR RI, Hendrawan Supratikno. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menilai kebijakan penyelamatan ekonomi pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah tepat di saat Indonesia akan memasuki masa resesi ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19 di kuartal III tahun 2020.

Hendrawan mengatakan, arah dan langkah program PEN yang diambil pemerintahan Jokowi sudah tepat. Ia memberi catatan agar implementasi kebijakan pemulihan ekonomi ini harus didukung dengan data yang akurat, koordinasi lintasfungsi dan integritas agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Yang utama, memelihara daya beli masyarakat. Ketersediaan pangan dan akses masyarakat miskin terhadap jaring pengaman sosial juga wajib diamankan,” kata Hendrawan, Selasa (29/9/202).

Hendrawan pun mengimbau kepada semua pihak untuk tidak panik dalam menghadapi resesi ekonomi. Dia menilai dalam dinamika ekonomi pasar, resesi adalah soal biasa.

Yang perlu dilakukan pemerintah, kata Hendrawan, adalah konsisten mengambil kebijakan antisiklis. Ia mengibaratkan, pedal gas ditekan saat ekonomi melambat, pedal rem dimainkan saat ekonomi kepanasan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mainkan Gas Rem

"Di tengah pandemi, kelincahan dan kecerdikan memainkan pedal gas dan rem secara konsisten, menentukan kualitas hasil,” kata Hendrawan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan kuartal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diprediksi kembali minus kisaran -2,9 persen hingga -1 persen.

Jika itu terjadi, secara teknis, Indonesia resmi masuk ke jurang resesi karena dalam dua kuartal berturutturut pertumbuhan ekonomi terkontraksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya