Kelompok Tani di Simalungun Sambut Sekolah Lapang untuk Musim Tanam Baru

Kelompok Tani Setia Tawar di Simalungun bersiap untuk ikuti sekolah lapang agar bisa lebih siap menyambut musim tanam baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2020, 22:57 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 12:21 WIB
Rembug Tani
Kelompok Tani di Simalungun mempersiapkan diri untuk ikuti Sekolah Lapang dalam menyambut musim tanam baru (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kelompok Tani (Poktan), Setia Tawar di Simalungun sudah siap untuk menyambut Sekolah Lapang (SL) Petani Penangkar Padi proyek IPDMIP dengan Rembug Tani untuk menghadapi musim tanam II. Pelaksanaan SL tahap II diharapkan bisa berhasil seperti pelaksanaan SL tahap I.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan SL IPDMIP harus berdampak positif buat petani.

"Dengan SL II ini, kita berharap peserta dapat meningkatkan produktivitas, yang tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan petani. Serta mendukung tercapainya swasembada beras," seperti rilis yang diterima media.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengapresiasi kesiapan Kelompok Tani Setia Tawar meyambut SL IPDMIP.

"Sekolah Lapang IPDMIP memiliki banyak informasi yang bisa diserap untuk meningkatakan produktivitas. Kita berharap kegiatan ini bisa dimaksimalkan dan bisa diterapkan petani di lapangan," katanya.

 

Saksikan Video Tani Berikut Ini:

Rembug Tani

Kelompok Tani
Kelompok Tani Setia Tawar di Simalungun (istimewa)

 

Kegiatan SL II ini diawali dengan Rembug Tani yang dilaksanakan pada 7 Oktober 2020. Rembug awal petani Kelompok Sani Setia Tawar ini merupakan salah satu bagian dari sepuluh paket kegiatan Sekolah Lapang petani penangkar padi program IPDMIP yang dilaksanakan oleh DPIU Simalungun.

Rembug awal petani ini dilaksanakan di lahan petani anggota kelompok dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang peserta, terdiri dari 21 laki-laki dan 9 peserta perempuan.

Rembug tani dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kelompok tani dalam melaksanakan Sekolah Lapang MT II tersebut. Rembug tani juga bertujuan untuk menampung aspirasi petani dan permasalahan yang ada di kelompok tani, serta penentuan lokasi Laboratorium Lapangan (LL).

Lokasi Laboratorium lapangan tersebut perlu dipilih pada lokasi yang memenuhi persyaratan secara teknis dan strategis. Ini karena akan menjadi wadah pembelajaran bagi petani dalam menerapkan konsep usaha tani terpadu.

Dukungan yang akan diberikan dalam SL II berupa bantuan sarana produksi dari District Project Implementation Unit IPDMIP (DPIU) Simalungun, pada lahan seluas 0,1 ha untuk Laboratorium Lapangan.

 

Bantuan Benih

 

Acara rembug dilaksanakan di Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayu Raja Simalungun. Rembug awal ini mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya adalah Kepala Nagori Maligas Bayu. Hadir pula Pengawas Benih Tanaman, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Syamsudin, Penyuluh Pertanian Kabupaten Nurpede Sihombing, Misdi, Kabid Penyuluhan Simalungun Syahril, Kasi Penyuluhan Kadar Situmorang.

Juga Konsultan Kabupaten Simalungun Muhammad Ridwan, Province Project Implementation Unit/PPIU) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Taufik Batu Bara.

PPIU Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Kabid Penyuluhan Taufik Batu Bara mengatakan bahwa semua petani yang ikut dalam program IPDMIP Daerah Irigasi di Kabupaten Simalungun akan mendapatkan bantuan benih berlabel ungu. Pengadaannya melalui anggaran IPDMIP DPA Provinsi TA 2020 dan dijadwalkan distibusi kepada petani tanggal 15 Oktober 2020 sesuai jadwal semai MT II Oktober - Maret.

"Petani yang ikut sekolah lapang akan dijadikan petani penangkar yang memproduksi benih berlabel biru. Untuk itu pentingnya petani mengikuti sekolah lapang dengan bersunguh sungguh agar tujuan dari sekolah lapang ini dapat tercapai," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya