Dewan Pers: Jaga Kredibilitas Informasi di Tengah Pandemi Covid-19

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh berpesan kepada seluruh insan pers untuk tetap menjaga kredibilitas informasi yang disajikan pada masyarakat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 12 Okt 2020, 14:11 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 14:11 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh . (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh berpesan kepada seluruh insan pers untuk tetap menjaga kredibilitas informasi yang disajikan pada masyarakat. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menilai, pers harus menjaga itu dalam situasi apa pun, termasuk di tengah masa pandemi Covid-19.

"Dalam kondisi kaya apa pun, berita yang disajikan kawan-kawan itu tetap menjaga kredibilitasnya. Oleh karena itu harus dihindari betul terjadinya miss information atau malinformation, itu harus dikelola betul jangan sampai terjadi," pesan M. Nuh dalam bincang bersama Liputan6.com pada Senin (12/10/2020).

Pasalnya, jika sampai terjadi seperti itu, menurut Nuh dapat menimbulkan keburukan di tengah masyarakat.

"Oleh karena itu di tengah situasi pandemi yang secara fisik serba terbatas, justru informasinya kena miss information, malinformation maupun diss information. Oleh karena itu taruhan besar bagi kawan-kawan jurnalis," katanya.

Di mana di satu sisi jurnalis dihadapkan pada keterbatasan secara fisik untuk mengakses informasi primer imbas pandemi ini. Tapi di sisi lain mereka juga dituntut untuk menyajikan informasi yang kredibel.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bangkitkan Optimisme Publik

Menurut Nuh, dalam kondisi seperti ini maka insan pers dalam pemberitaannya mesti berpijak pada tujuan membangkitkan optimisme publik.

"Jangan sampai kita kena atau terjebak yang namanya keputusasaan, jangan sampai. Atau jangan sampai pesimisme. Justru kita dorong optimisme publik itu," pesannya.

Insan media juga dituntut untuk bisa membangkitkan empati publik. Di mana publik bisa bergerak secara konkret untuk ikut membantu pemerintah dalam menangani pandemi.

"Oleh karena itu kawan-kawan media harus terus menerus melakukan edukasi publik," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya