Bupati Anas Motivasi Tenaga Pendidik untuk Tetap Semangat Laksanakan Sekolah Online

Pelaksanaan pendidikan jarak jauh atau PJJ secara online menuntut para tenaga pendidik untuk mampu menyesuaikan diri dengan penggunaan teknologi.

oleh Gilar Ramdhani pada 20 Okt 2020, 11:05 WIB
Diperbarui 20 Okt 2020, 11:05 WIB
Bupati Anas Motivasi Tenaga Pendidik untuk Tetap Semangat Laksanakan Sekolah Online
Bupati Anas bertemu dengan puluhan tenaga pendidik yang terdiri atas koordinator wilayah satuan pendidikan (korwil satdik) dan perwakilan kepala sekolah dari 25 kecamatan se-kabupaten Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan motivasi kepada jajaran tenaga pendidikan di Kabupaten Banyuwangi untuk terus semangat menjalankan pendidikan jarak jauh (PJJ) bagi siswa di masa pandemi ini. Anas meminta agar tenaga pendidik juga bisa terus berinovasi agar proses pendidikan tetap berjalan optimal dan meningkatkan semangat belajar siswa.

Hal itu disampaikan Anas saat bertemu dengan puluhan tenaga pendidik yang terdiri atas koordinator wilayah satuan pendidikan (korwil satdik) dan perwakilan kepala sekolah dari 25 kecamatan se-kabupaten di aula Dinas Pendidikan, Senin (19/10/2020). Turut hadir Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Suratno.

Anas mengatakan pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara online yang saat ini berlangsung, tentunya menuntut para tenaga pendidik untuk mampu menyesuaikan diri dengan penggunaan teknologi sebagai perangkat mengajarnya. Anas pun menyadari ada sejumlah tantangan bagi pendidik dalam menjalani hal tersebut.

“Karena tidak semua pendidik mungkin terbiasa dengan perangkat teknologi, namun hal ini harus tetap dijalankan. Jangan sampai proses pendidikan kendor dan menurunkan semangat belajar siswa di rumah. Saya yakin, bapak dan itu guru bisa menyesuaikan diri dan tetap semangat untuk mengajar,” ujar Anas.

 

Inovasi dan Kreativitas Saat Belajar Online

Bupati Anas Motivasi Tenaga Pendidik untuk Tetap Semangat Laksanakan Sekolah Online
Dok. Banyuwangi.

Pembelajar secara online tersebut, tentunya membawa konsekuensi berkurangnya intensitas pertemuan tatap muka antara siswa dan guru. Di sinilah muncul potensi loose learning, dimana proses belajar berlangsung dengan tidak optimal. Kemajuan pembelajaran siswa juga tidak bisa terpantau dengan maksimal.

“Tentunya ada proses yang hilang atau terpotong selama siswa hanya belajar melalui daring. Maka harus ada  inovasi dan kreativitas dari para pendidik untuk mengurangi potensi loose tersebut, dan ini harus dipikirkan bersama-sama oleh segenap tenaga pendidik baik guru dan kepala sekolah,” ujar Anas.  

“Selain itu Kepala sekolah juga harus berinovasi dalam menjalankan fungsi supervisi atau pembinaan kepada guru untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan meskipun menggunakan metode jarak jauh. Kepala sekolah juga dapat memberikan solusi dan motivasi kepada guru, sehingga guru-guru yang belum siap memanfaatkan media daring dapat diberi solusi,” imbuh Anas.

Kedepan, lanjut Anas, sebagaimana penjelasan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, di saat pandemi telah berakhir, kombinasi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh dinilai memiliki potensi luar biasa untuk memajukan pendidikan. 

“Karena secanggih apapun teknologi, sebesar apapun inovasi pendidikan, peran guru sebagai pendidik tak akan tergantikan. Karena konsepnya bukan untuk menggantikan guru, tetapi teknologi itu untuk memperkuat potensi guru. Jadi tetap semangat untuk semua guru dalam bertugas mendidik siswa,” pungkas Anas.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya