Massa di Patung Kuda Lempari Aparat dengan Botol Air Mineral

Saat ini, kepolisian telah menyiagakan mobil water canon.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Okt 2020, 17:29 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 17:28 WIB
Patung Kuda
Massa pendemo RUU Cipta Kerja berkumpul di Patung Kuda, Jakarta. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Massa menentang RUU Cipta Kerja berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020). Massa melakukan berbagai cara untuk memprovokasi aparat kemananan yang tengah mengawal aksi.

Massa pendemo RUU Cipta Kerja yang sebagian besar masih berusia remaja mencoba memancing aparat keamanan dengan melempar botol air mineral. Beberapa di antaranya juga memekikkan revolusi. Terdengar nyanyian dengan lirik umpatan yang ditunjukkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Saat ini, kepolisian telah menyiagakan mobil water canon.

Sebanyak 12.369 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa hari ini. Mereka ditempatkan di Patung Kuda, Tugu Proklamasi, Harmoni, dan Gedung DPR/MPR.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

8.000 Personel Tambahan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, dalam menangani massa, disiapkan juga 8.000 personel tambahan.

"Personel cadangan kami tempatkan di Monas dan DPR RI sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan kegiatan demo atau penyampaian pendapat di muka umum," ucap dia.

Yusri mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan tidak bertindak anarkistis. Yusri mengatakan, TNI dan Polri akan persuasif dan humanis dalam menangani pengunjuk rasa.

"Kita akan melayani semaksimal mungkin secara persuasif dan humanis lah kami kawal, kami amankan, tapi kami tidak mau diam kalau ada memang sosok anarkis yang memprovokator kerusuhan. Kita akan tindak tegas," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya