Mensos Juliari: Tantangan Besar Tumbuhkan Kepedulian terhadap Pahlawan

Juliari mengatakan, penting untuk terus menyosialisasikan dan mengingat perjuangan-perjuangan para pahlawan serta menjiwai dan mempraktikkan nilai-nilai kepahlawanan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 09 Nov 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 15:00 WIB
Pemerintah dan DPR Bahas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Mensos Juliari P Batubara saat rapat kerja gabungan dengan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, tantangan paling besar untuk menyosialisasikan nilai-nilai kepahlawanan adalah menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap perjuangan para pahlawan.

"Tantangan paling besar itu ketidakpedulian, khususnya generasi muda, terhadap perjuangan pahlawan, ini juga menjadi ancaman bagi bangsa," kata Mensos Juliari dalam webinar Hari Pahlawan 2020 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Menurut dia, salah satu penyebab generasi muda tidak begitu peduli dengan perjuangan pahlawan karena mereka melihat sejarah bukan sebagai hal yang penting.

Karena itu, penting untuk terus menyosialisasikan dan mengingat perjuangan-perjuangan para pahlawan serta menjiwai dan mempraktikkan nilai-nilai kepahlawanan.

Hal penting lainnya, menurut Juliari, adalah harus punya sifat cinta Tanah Air dan bangga sebagai orang Indonesia.

Hal senada dikatakan sejarawan Asep Kambali bahwa tanpa sejarah dan masa lalu, maka tidak akan ada namanya masa depan.

Bahkan, menurut dia, bisa saja suatu negara hancur jika generasi muda dijauhkan dari sejarah bangsanya.

"Semakin kita tahu perjuangan para pahlawan dalam memperebutkan kemerdekaan, maka akan semakin cinta kita dengan negara ini," ujar Asep.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perlu metode kreatif dan konsep kekinian

Asep tidak memungkiri bahwa banyak generasi muda yang tidak memahami dan peduli pada sejarah serta tidak menganggap sejarah sebagai suatu yang strategis.

Hal tersebut, kata dia, salah satunya disebabkan penyampaian pelajaran sejarah yang tidak kreatif dan cenderung membosankan. Selain itu perlu terus menerus disosialisasikan.

Maka agar generasi muda menjadi lebih peduli terhadap sejarah dan para pahlawan serta menikmatinya dengan metode integratif serta kreatif dengan konsep kekinian.

Misalnya, ia memberi contoh, dengan teknologi informasi, film animasi, penyampaian lewat dongeng yang menarik, kunjungan langsung ke museum dan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya