Jokowi: Terjun ke Politik Hak Politik Setiap Warga Negara, Termasuk Anak Saya

Jokowi mengaku tak pernah membantu keduanya selama tahapan Pilkada Serentak 2020. Termasuk, dalam mencari partai untuk mengusung dan berkampanye.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Nov 2020, 17:39 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 16:43 WIB
jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengaku tak pernah memaksa anak-anaknya untuk masuk ke dunia politik. Dia mengingatkan bahwa setiap warga negara memiliki hak politik untuk dipilih dan memilih.

"Saya tidak pernah memaksakan kepada anak saya untuk mengikuti saya atau terjun ke politik, tidak ada. Itu hak politis setiap warga negara, termasuk anak-anak saya memiliki hak politis," jelas Jokowi dalam wawancara eksklusif bersama Rosiana Silalahi dilihat di Kompas TV, Selasa (17/11/2020).

Seperti diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo sementara menantunya, Bobby Nasution, maju menjadi calon Wali Kota Medan. Keduanya diusung oleh PDIP.

"Waktu menyampaikan keinginan itu, ya (saya tanya) sudah kamu hitung, sudah kamu kalkulasi. (Dijawab) sudah Pak," ucap Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengaku tak pernah membantu keduanya selama tahapan Pilkada Serentak 2020. Termasuk, dalam mencari partai untuk mengusung dan berkampanye.

"Mencari partainya juga mereka cari sendiri, kemudian saat kampanye juga kampanye sendiri," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bobby dan Gibran Punya Peluang Kalah

Gibran Rakabuming Raka saat mengambil nomor urut pada Pilkada Solo 2020, Kamis (24/9/2020). (Liputan6.com/Fajar Abrori)
Gibran Rakabuming Raka saat mengambil nomor urut pada Pilkada Solo 2020, Kamis (24/9/2020). (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Jokowi menilai bahwa saat ini masyarakat Indonesia sudah pintar dalam memilih calon pemimpin. Menurut dia, Gibran maupun Bobby pun bisa saja kalah dalam kontestasi ini.

"Ini bisa menang dan bisa kalah, masyarakat kita sudah pintar. Kalau dipilih oleh rakyat berarti bisa, kalau memang tidak dikehendaki ya tidak menang. Artinya proses demokrasi yang kita jalankan," tuturnya. 

Dia menegaskan bahwa keputusan dilanjutkannya Pilkada 2020 di masa pandemi Covid-19 bukan karena anak dan menantunya ikut mencalonkan diri. Jokowi menekankan bahwa Pilkada Serentak 2020 telah ditunda dari yang sebelumnya September menjadi 9 Desember.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mencontohkan beberapa negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Myanmar yang tak menunda pemilihan umum di masa pandemi. Jokowi menyebut yang terpenting protokol kesehatan tetap dijalankan di setiap tahapan pilkada.

"Jadi jangan dibawa ke mana-mana," ujar Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya