Pemerintah Bakal Pilih Lapangan Prioritas untuk EOR

Peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) menjadi komitmen Pemerintah.

oleh Reza diperbarui 19 Nov 2020, 13:05 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 13:05 WIB
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji
Peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) menjadi komitmen Pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) menjadi komitmen Pemerintah. Upaya yang dilakukan, antara lain melalui teknik pengurasan minyak atau Enhanced Oil Recovery (EOR) seperti chemical EOR, CO2 Injection dan steamflood.

Untuk itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji akan memilih lapangan yang potensial untuk dilakukan EOR. "Kami akan pilih lapangan mana yang kira-kira jadi prioritas perusahaan dan saya bersedia datang ke lapangan," ujar Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (16/11).

Menurut Tutuka, perlu dilakukan terobosan untuk kegiatan EOR. Selama ini yang terjadi, EOR dilakukan pada satu sumur dan ketika selesai, tidak ada kelanjutannya. Ke depan, Pemerintah akan membuat peta jalan sehingga kegiatan ini dapat berkelanjutan.

Rencana ini juga telah disampaikan ke PT Pertamina yang mulai 2021 setelah Blok Rokan dikelola BUMN tersebut, akan menjadi KKKS yang berkontribusi 70% dari total produksi migas nasional.

Selain itu, Pemerintah akan menyinkronkan program-program SKK Migas dan PT Pertamina terkait target produksi 1 juta barel.

Selain EOR, Pemerintah melakukan upaya peningkatan produksi migas melalui beberapa program rutin dan terobosan yaitu program work routine seperti infill drilling/step out pada lapangan eksisting dan work over/well service.

"Dilakukan pula percepatan transformasi resources menjadi produksi, dengan mempercepat POD baru dan POD pending, melakukan commercial exercise dengan split adjustment, tax incentive dan investment credit," kata Tutuka.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya