Rizieq Shihab Bicara Pancasila di Dialog Nasional Reuni 212

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali muncul di publik.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Des 2020, 15:17 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 15:15 WIB
FOTO: Tiba di Petamburan, Rizieq Shihab Disambut Massa Pendukung
Rizieq Shihab menyapa massa pendukungnya saat tiba di kediamannya di Jalan Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Rizieq Shihab tiba di kediamannya usai pulang dari Arab Saudi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali muncul di publik. Kali ini dia berbicara dalam acara Dialog Nasional Reuni 212 yang digelar secara virtual.

Rizieq Shihab yang terlihat memakai masker dan pelindung wajah atau face shield tersebut menyinggung soal Pancasila. Dia meminta Pancasila tidak dibenturkan dengan Islam.

"Makanya tidak salah kalau selama ini kita gaungkan bahwa Pancasila itu adalah warisan ulama, jadi jangan dibentur-bentukan Pancasila dengan ajaran Islam. Maka Pancasila itu menjadi suatu konsensus nasional antara para pendiri bangsa ini dari semua agama," kata Rizieq Shihab, Rabu (2/12/2020).

Dia sepakat bahwa dalam Pancasila banyak terkandung kebaikan, mulai dari soal adab hingga akhlak.

Dirinya pun mencoba mengutip sila kedua dalam Pancasila, yang semua pihak harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

"Nilai kemanusian itu apa? akhlak, nilai keadilan itu apa? akhlak, nilai adab itu apa? akhlak," kata Rizieq Shihab.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akhlak dan Persatuan

Pemimpin FPI Rizieq Shihab di Dialog Nasional Reuni 212.
Pemimpin FPI Rizieq Shihab di Dialog Nasional Reuni 212. (foto: screen capture)

Rizieq Shihab pun menyinggung soal sila ketiga dalam Pancasila. Menurutnya, hanya mereka yang berakhlak lah yang menghendaki persatuan. Sementara pihak yang ingin memecah-belah bangsa adalah golongan yang tak berakhlak.

"Persatuan itu kan nilai akhlak, hanya orang yang berakhlak yang mau bersatu, mereka yang ingin memecah-belah bangsa, mereka yang ingin menghancurkan persatuan adalah mereka-mereka yang tidak berakhlak. Jadi setiap akhlak itu sudah masuk, yaitu di dalam dasar negara Republik Indonesia," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya