Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus virus Corona Covid-19 di Indonesia jumlahnya masih terus bertambah secara signifikan setiap harinya.
Kabar informasi tersebut seperti data yang disampaikan Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19.
Per hari ini, Rabu (23/12/2020), kasus positif Covid-19 bertambah 7.514 orang. Total akumulatifnya hingga kini di Indonesia ada 685.639 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona Covid-19.
Advertisement
Untuk kasus sembuh ada penambahan 5.981 orang pada hari ini. Sehingga total akumulatif di Indonesia, ada 558.703 orang sudah sembuh dan dinyatakan negatif Corona Covid-19 sampai saat ini.
Sementara itu, 151 orang meninggal dunia pada hari ini karena Corona. Jadi sampai saat ini total akumulatifnya 20.408 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia di Indonesia.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 22 Desember 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pesan Ketua Satgas Penanganan Covid 19
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid 19, Doni Monardo, mengajak umat Kristiani merayakan Natal 2020 di rumah saja. Ajakan serupa disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia yang merayakan tahun baru 2020.
"Saya mengajak kita semua untuk menikmati liburan kali ini dengan aman dan nyaman dan lebih baik di rumah saja," katanya, Rabu (23/12/2020).
Doni mengingatkan menikmati liburan di luar rumah bisa menimbulkan kerumunan. Sementara kerumunan berisiko tinggi menularkan Covid-19. Dia menegaskan, saat ini, pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia.
"Ancaman Covid-19 masih berlangsung," sambungnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mengatakan bila umat Kristiani dan rakyat Indonesia menikmati Natal dan tahun baru di luar rumah maka protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin. Yakni, memakai masker, menjaga jarak, menghindari berkerumun dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Doni juga mengingatkan dalam dua hingga tiga pekan ke depan, cuaca ekstrem akan terjadi. Seperti yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Karena itu, seluruh masyarakat harus mewaspadai ancaman bencana akibat cuaca ekstrem.
"Kita juga harus mengikuti peringatan dari BMKG yaitu cuaca ekstrem sampai dengan awal tahun 2021," ucapnya.
"Selamat merayakan Natal 2020 bagi umat Kristiani dan selamat tahun baru bagi seluruh rakyat Indonesia," tandas Doni.
Â
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
Masyarakat Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 Gratis
Advertisement