Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan terkini soal kasus virus corona di Indonesia.
Disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, salah satunya adalah pihaknya memastikan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan varian baru corona yang ditemukan di Inggris.
"Pemerintah terus mengikuti perkembangan varian Covid-19 yang saat ini muncul di Inggris," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Desember 2020.
Advertisement
Selain itu, menurut Wiku, kasus Covid-19 meningkat sebesar 12,1 persen dalam sepekan terakhir, yakni periode 14 sampai 20 Desember 2020. DKI Jakarta disebut menyumbang kenaikan kasus Covid-19 tertinggi.
"Peningkatan kasus Covid-19 ini menunjukkan tren memburuk," kata dia.
Kemudian, terkait adanya imbauan di beberapa wilayah yang mewajibkan untuk melakukan rapid test antigen agar bisa masuk, Wiku meminta Satgas Covid-19 mengawasinya.
"Pengawasan akan dilakukan oleh Satgas Covid-19 di masing-masing daerah, termasuk juga bagi mereka yang menggunakan transportasi di darat," ucap Wiku.
Berikut 7 perkembangan terkini soal kasus Corona di Indonesia yang disampaikan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Pantau Perkembangan Varian Baru Covid-19
Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, pemerintah memantau perkembangan varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris. Varian baru Covid-19 ini disebut-sebut bisa menyebar lebih cepat.
"Pemerintah terus mengikuti perkembangan varian Covid-19 yang saat ini muncul di Inggris," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Desember 2020.
Wiku menyebut, pemerintah akan mengkaji sekuens atau urutan genom dari varian baru virus SARS-CoV-2 itu. Bila hasilnya ditemukan, pemerintah segera mengambil tindakan.
Mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 ke Tanah Air, pemerintah memperkuat surveillance.
Advertisement
2. Peningkatan Kasus Covid-19 Menunjukkan Tren Memburuk
Wiku kemudian mengatakan, kasus Covid-19 meningkat sebesar 12,1 persen dalam sepekan terakhir, yakni periode 14 sampai 20 Desember 2020. DKI Jakarta menyumbang kenaikan kasus Covid-19 tertinggi.
"Peningkatan kasus Covid-19 ini menunjukkan tren memburuk," terang dia.
Menurut Wiku, meningkatnya kasus Covid-19 disebabkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih rendah. Ada lima provinsi yang menyumbang kenaikan kasus Covid-19 tertinggi sepekan terakhir.
Yakni, DKI Jakarta naik 2.073 dari 8.538 menjadi 10.611 kasus. Disusul Sulawesi Selatan naik 933 dari 1.631 menjadi 2.564 kasus. Jawa Barat naik 801 dari 6.937 menjadi 7.738 kasus.
Kemudian Jawa Timur naik 442 dari 4.910 menjadi 5.352 kasus. Kalimantan Timur naik 390 dari 1.337 menjadi 1.727 kasus.
3. Kasus Kematian Juga Tunjukkan Tren Memburuk
Wiku juga menjabarkan, tren memburuk juga terjadi pada kasus kematian Covid-19 di Indonesia. Menurut dia, sepekan terakhir jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat tiga persen dibanding pekan sebelumnya.
Terdapat lima provinsi yang menyumbangkan angkat kematian tertinggi per 20 Desember 2020. Yaitu, Jawa Tengah naik 35 dari 173 menjadi 208 kasus. Jawa Timur naik 35 dari 296 menjadi 331 kasus.
Kemudian DKI Jakarta naik 21 dari 118 menjadi 139 kasus. Sumatera Barat naik 17 dari 13 menjadi 30 kasus. Lampung naik 10 dari 25 menjadi 35 kasus.
"Masih tingginya angka kasus kematian akibat Covid-19 disebabkan oleh penanganan di fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar, sehingga pasien Covid-19 tidak dapat ditangani dengan cepat dan efektif sehingga menimbulkan korban jiwa," terang Wiku.
Advertisement
4. Masifkan Langkah 3T
Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 tetap meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.
"Protokol kesehatan merupakan upaya pencegahan yang penting dan mudah dilakukan sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari Covid-19," ucap Wiku.
Selain itu, Wiku meminta pemerintah daerah memasifkan langkah 3T, yakni tracing (pelacakan) testing (pemeriksaan) dan treatment (perawatan).
"3T ini penting sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan kontak eratnya yang positif Covid-19 dan dapat segera memperoleh penanganan yang baik dan sesuai standar untuk meningkatkan peluang kesembuhan," terang Wiku.
5. Minta Satgas Covid-19 Daerah Awasi Rapid Test Antigen
Kemudian, Satgas Penanganan Covid-19 Daerah diminta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rapid test antigen di perbatasan.
Syarat perjalanan yang harus melengkapi hasil rapid test antigen, salah satunya transportasi darat di perbatasan rupanya belum terlihat ada pemeriksaan ketat.
"Pengawasan akan dilakukan oleh Satgas Covid-19 di masing-masing daerah, termasuk juga bagi mereka yang menggunakan transportasi di darat," kata Wiku.
Sebagaimana termaktub dalam Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), ada Pos Pengamanan Terpadu sebagai pos pemantauan/pemeriksaan.
"Di beberapa titik pemeriksaan, ada pembentukan Pos Pengamanan Terpadu, seperti terminal atau rest area. Satgas Daerah akan melakukan sidak rapid test antigen di titik-titik tertentu tersebut," papar Wiku.
Pemerintah tetap menganjurkan masyarakat melakukan rapid test antigen sebagai bentuk tanggung jawab syarat pelaku perjalanan.
"Satgas Covid-19 Pusat meminta kepada Satgas di daerah untuk dapat segera melakukan pengawasan di wilayah perbatasan sebagai upaya skrining terhadap pelaku perjalanan," lanjut Wiku.
Salah satu aturan pelaku perjalanan, untuk perjalanan ke Pulau Bali, darat dan laut harus menyertakan hasil rapid test antigen yang berlaku 3 x 24 jam.
Hal ini juga berlaku untuk perjalanan dari seluruh pulau di Indonesia ke pulau Jawa, baik menggunakan moda transportasi udara, darat dan laut. Termasuk juga perjalanan antar kota/kabupaten dan provinsi dalam Pulau Jawa.
"Prasyarat-prasyarat ini dikecualikan untuk anak berusia di bawah 12 tahun dan pergerakan transportasi perintis di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar," imbuh Wiku.
Aturan untuk pelaku perjalanan adalah bentuk komitmen pemerintah menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Advertisement
6. Peserta Rapid Test Antigen Dilarang Berkerumun
Untuk mengantre rapid test antigen sebagai syarat bagi para pelaku perjalanan, Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat jangan sampai berkerumun.
Apalagi beberapa hari terakhir sejak diberlakukannya kebijakan tes antigen, sejumlah titik lokasi, seperti bandara terlihat ramai dengan antrean calon penumpang.
Wiku menegaskan, masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan dan tidak berkerumun apa pun alasannya.
"Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada masa libur Natal dan akhir tahun 2020, mayoritas daerah saat ini mengharuskan pelaku perjalanan untuk mematuhi persyaratan berupa rapid test antigen sebelum masuk ke daerah tersebut," terang dia.
"Saat ini layanan rapid test antigen telah dibuka di berbagai lokasi, termasuk stasiun kereta dan bandara sebagai titik keberangkatan," sambung Wiku.
Walau begitu, dia menegaskan, berkerumun saat mengantre rapid test antigen perlu dihindari.
"Seharusnya dapat dihindari. Jangan sampai upaya memeroleh hasil testing, masyarakat melanggar protokol kesehatan dan tertular Covid-19. Masyarakat tidak boleh berkerumun atas alasan apapun," ucap Wiku.
7. Bentuk Tim Khusus untuk Dokter
Demi memperjuangkan keselamatan dokter, Satgas Penanganan Covid-19 membentuk tim khusus. Tim khusus ini terdiri dari gabungan para pakar, penggiat profesi kedokteran maupun bidang relawan kesehatan.
Menurut Wiku, pembahasan dan evaluasi keselamatan dokter dalam penanganan Covid-19 di Indonesia sangat penting.
"Adanya tim khusus untuk memonitoring kualitas penanganan dokter yang terinfeksi dan hal pendukung yang diperlukan dalam proses perawatan," kata dia.
Apresiasi juga diberikan kepada para dokter, perawat, petugas rumah sakit, petugas laboratorium, petugas klinik serta para tenaga kesehatan lainnya yang ikut turun langsung dalam menangani pandemi Covid-19.
"Saya ucapkan terima kasih kepada para dokter juga perawat, petugas rumah sakit, petugas laboratorium, petugas klinik serta para tenaga kesehatan lainnya yang sejak awal menangani pandemi. Terima kasih atas jerih payah yang dilakukan selama ini dalam menjalankan tugas," jelas Wiku.
Advertisement