Perjalanan Cinta Din Syamsuddin di Mata Ketua PP Muhammadiyah

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin hari ini, Minggu (3/1/2020) menikah dengan cucu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Rashda Diana.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Jan 2021, 14:35 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 14:35 WIB
Pernikahan Din Syamsuddin.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menikah. (sumber foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin hari ini, Minggu (3/1/2020) menikah dengan cucu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Rashda Diana.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas merasa bahagia dengan pernikahan Din Syamsuddin. Dia mengenal dekat pria yang dianggap adiknya tersebut.

"Dia adalah adikku yang sudah lama aku kenal, sehingga aku tahu betul sifat dan budinya," kata Anwar kepada Liputan6.com.

Dia pun menceritakan perjalanan cinta Din Syamsuddin sebelum akhirnya menikah dengan Rashda Diana. Din Syamsuddin juga diketahui pernah menikah sebanyak dua kali.

"Isterinya (pertama) Vira Beranata adalah mungkin satu-satunya orang di dunia ini, di samping ibu kandungnya tentunya, yang betul mengerti dan paham akan dirinya yang mau menerima semua kelebihan dan kekurangannya," ungkap Anwar.

Namun diketahui, Vira lebih dulu dipanggil Tuhan. Din Syamsuddin pun akhirnya kembali berpaangan dengan seorang bernama Novalinda.

Anwar melihat adiknya senang dan bahagia bersama Novalinda. Tapi sayang, setelah beberapa tahun berkeluarga, badai pun datang menerpa.

"Aku tahu bagaimana dia sebagai nakhoda telah berjuang keras untuk menyelamatkan kapalnya. Mereka berpisah karena Allah dan bercerai juga karena-Nya. Mereka bicarakan secara baik walau harus berurai airmata," ungkap Anwar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sosok Rasdha

Usai perceraian tersebut, muncul sosok Rashda. Menurut Anwar sebagai pasangan yang tak lagi menikah di usia muda, keduanya sudah sama untuk tidak mengejar dunia, tapi bagaimana mengisi hidup ini dengan sebaik-baiknya agar bisa berarti dan bermakna.

"Pernikahan keduanya tidak hanya untuk mereka saja tapi juga untuk umat dan bangsa yang dimotivasi oleh keinginan untuk berbakti Kepada Allah swt dalam rangka mendapatkan dan merengkuh ridho dari-Nya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya