Menko PMK Akui Eksploitasi Alam Jadi Salah Satu Penyebab Banjir di Kalsel

Banjir besar yang menggenangi 11 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Jan 2021, 12:37 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 12:37 WIB
Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut persetujuan BPOM sangat penting dan diperlukan untuk jamin keamanan vaksin Corona secara virtual, Jumat (18/12/2020). (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tak memungkiri bahwa eksploitasi alam menjadi salah satu penyebab banjir besar di Kalimantan Selatan (Kalsel). Untuk itu, dia menekankan pentingnya pengelolaan alam yang tepat di Kalimantan.

"Pengelolaan alam yang salah dan sembrono menyebabkan timbulnya malapetaka bencana alam," kata Muhadjir saat mengunjungi posko pengungsian banjir Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dikutip dari siaran pers, Jumat (22/1/2021).

Hal ini mengingat Kalimantan memiliki sumber daya alam berupa keanekaragaman hayati dan kandungan mineral di dalam perut buminya. Dia meminta pihak-pihak yang memanfaatkan kekayaan alam di Kalimantan untuk menghitung risiko jangka pendek dan panjang.

"Jangan sampai ada yang mengambil keuntungan terlalu besar (dari lingkungan), sementara sebagian yang lain menanggung risiko terlalu besar," jelas dia.

Selain itu, Muhadjir meminta semua pihak, baik masyarakat umum, pengusaha, dan pemerintah daerah untuk lebih mencintai alam. Dia juga mengingatkan agar memanfaatkan alam dengan bijaksana.

"Marilah kita memanfaatkan alam ini dengan cara-cara yang bijak, yang arif, dengan penuh perhitungan manfaat dan risikonya. Jangan sampai ternyata manfaat itu lebih kecil dibanding risikonya," ujar Muhadjir Effendy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kurang lebih 87.765 rumah warga terendam

Jokowi meninjau banjir di Kalimantan Selatan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) dari atas jembatan Pakauman yang dilintasi Sungai Martapura, Kabupaten Banjar. (Dok Setpres)

Sebagai informasi, banjir besar yang menggenangi 11 Kabupaten dan Kota di Kalsel itu merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter.

Setidaknya, 74.863 warga mengungsi dan korban meninggal sebanyak 21 orang. Sarana prasarana juga banyak yang rusak diakibatkan banjir, seperti jembatan putus, tanggul jebol, jalan trans kalimantan putus, dan banyak pula sekolah dan rumah ibadah yang rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya