Pasar Wadai Banjarmasin yang Dulu Terpisah, Kini Digelar Bersama

Pasar Kuliner Ramadan di Kota Banjarmasin kini telah disatukan yang sebelumnya antara Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel menggelarnya di tempat berbeda.

oleh Aslam Mahfuz Diperbarui 02 Mar 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 12:30 WIB
Pembukaan Pasar Wadai Pasar Ramadan Kalimantan Selatan
Sinoman Hadrah, kesenian tradisional khas Banjar bernafas Islami disediakan untuk menyambut kedatangan Gubernur Kalsel, Muhidin dan jajaran pada pembukaan Pasar Wadai di Siring 0 Km Banjarmasin, Sabtu (1/3/2025). (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banjarmasin Tradisi menyambut bulan suci Ramadan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), dilengkapi dengan keberadaan Pasar Wadai atau pasar kuliner. Pasar tersebut menyediakan berbagai makanan dan minuman, seperti kue-kue khas Banjar, lauk-pauk, sayuran, dan lainnya.

Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemerintah Kota Banjarmasin sendiri kerap menggelar Pasar Wadai dengan sendiri-sendiri. Seperti tahun lalu, 1445 H, Pemprov Kalsel menggelarnya di halaman parkir gedung Sultan Suriansyah di Kayu Tangi, sebelumnya juga di gelar di siring 0 KM. Sementara Pemko Banjarmasin lebih sering menggelarnya di depan Kantor Pemko sendiri.

Kepala daerah yang masing-masing baru, memberikan kebijakan baru sehingga dapat berkolaborasi menggelar Pasar Wadai pada tahun ini,  2025/1446 H. Tampak Gubernur Kalsel Muhidin didampingi Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman, Wali Kota Banjarbaru Muhammad Yamin, Wakil Wali Kota Ananda, serta Plh Sekda Kalsel Muhammad Syarifuddin, memberikan sambutan pada seremonial pembukaan Pasar Wadai di siring 0 Km, atau kawasan depan eks kantor Gubernur Kalsel.

“Pasar Wadai ini tahun ini kita berkolaborasi dengan Pemko Banjarmasin, ini bukan sekadar tempat berjualan, tetapi juga wadah bagi UMKM dan pelaku usaha kuliner untuk berkembang," ujar Muhidin yang menggunakan seragam kain Sasirangan berwarna biru tua, Sabtu (1/3/2025).

Kegiatan Pasar Wadai kali ini didukung sepenuhnya oleh sponsor utama dari Bank Kalsel dengan menghadirkan 200 Stand dan kuliner. Stand ini gratis, dengan rincian pembiayaan yakni 80-an stand dibiayai oleh APBD Pemko Banjarmasin, 134 Stand diisi oleh anggota paguyuban pasar wadai dan 62 stand oleh UMKM.

Pasar Wadai ini terus mengikuti perkembangan zaman, biasanya menghadirkan berbagai macam makanan khas Banjar, seperti amparan tatak, bingka, ipau, kekicak, laksa, serta aneka kuliner lainnya. Namun beberapa tahun terakhir, kuliner khas dari luar daerah bahkan dari luar negeri pun dapat di temui di pasar yang akan berjualan selama bulan Ramadan.

Pada pembukaan, secara simbolis dilakukan dengan memukul beduk didampingi oleh jajaran Forkopimda Provinsi Kalsel dan Kota Banjarmasin. Kemudian, Muhidin bersama undangan mengunjungi sejumlah stand-stand sekaligus menyapa pedagang, yang sebelumnya juga melakukan pemotongan untaian kembang melati.

Agenda keagamaan tahunan ini tidak hanya sebagai tradisi untuk sektor perekonomian masyarakat, namun juga sebagai program pemasaran pariwisata. Hal ini merupakan kegiatan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri, dengan daya tarik destinasi dan kawasan strategis pariwisata.

"Pasar Wadai ini bertujuan untuk melestarikan tradisi kuliner khas Ramadan khususnya kuliner khas Banjar, serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan menarik kunjungan wisatawan," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya