Jokowi Sebut Tak Masalah Ekonomi Turun, Jika Angka Covid-19 Tak Naik

Jokowi mengatakan tidak masalah apabila ekonomi menurun akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Jan 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bukanlah pekerjaan mudah saat arahan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan tidak masalah apabila ekonomi menurun akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Namun, angka Covid-19 juga harus ikut turun.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat kabinet terbatas yang digelar Jumat, 29 Januari 2021, yang videonya baru diunggah oleh Sekretariat Presiden pada Minggu (31/1/2021).

"Menurut saya, hati-hati ini turun. Ada PPKM ekonomi turun. Sebetulnya tidak apa-apa asal Covid-nya juga turun. Tapi ini tidak (kasus Covid-19 tidak turun)," kata Jokowi.

Karena itu, dia berpandangan PPKM yang diterapkan 11-25 Januari 2021 kemarin benar-benar tidak efekfif. Bukannya mengurangi mobilitas masyarakat, justru yang terjadi masih meninggi.

"PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi, indeks mobility-nya ada. Sehingga, di beberapa provinsi, Covid-nya masih naik," kata Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Meminta Cari Formula

Jokowi menekankan, para menterinya mengkalkulasi setiap kebijakan yang diambil dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

Dia ingin jajarannya mencari formula yang tepat agar kebijakan untuk mengendalikan penyebaran virus corona dapat efektif.

"Tolong ini betul-betul dikalkulasi, betul-betul dihitung sehingga kita mendapatkan sebuah formula. Formula standar itu enggak ada, negara lain juga enggak ada, yang bener yang mana juga gaada, yang lockdown kan juga eksponensial juga," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya