DKI Pertimbangkan Gedung Milik Dinas Pendidikan Jadi Tempat Isolasi Mandiri Covid-19

Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan akan menggunakan gedung milik dinas pendidikan untuk digunakan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Feb 2021, 08:45 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 08:45 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan akan menggunakan gedung milik dinas pendidikan untuk digunakan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19. 

Gedung yang diusulkan untuk lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19 itu yakni Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (UPT P2KPTK2).

"Terkait penambahan ruang isolasi baru itu baru usulan dari dinkes yang ingin memanfaatkan gedung disdik yang kebetulan tempatnya di samping RS Duren Sawit," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2021).

Menurut dia, pihaknya masih mengkaji terkait usulan tersebut. Sementara ini, Pemprov DKI Jakarta berusaha terus menambah kapasitas tempat tidur ataupun RS rujukan Covid-19.

"Sedang dipelajari, dievaluasi (rencana penggunaan gedung dinas pendidikan)," ucap Riza.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkat Okupansi

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, jumlah keseluruhan tempat tidur isolasi sebanyak 8.074 dan telah terpakai 6.364.

"Jadi totalnya 79 persen tempat tidur (telah terpakai)," kata Riza dalam keterangannya, Selasa (2/2/2021).

Selanjutnya untuk tempat tidur ICU secara keseluruhan sebanyak 1.121. Menurut Riza jumlah tersebut telah mengalami peningkatan dari 907 tempat tidur.

"Yang terpakai 893 itu artinya 80 persen. Ini memang kurang lebih data kami 24 persen diisi warga non Jakarta," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya