4 Pernyataan Ma'ruf Amin soal Penanganan Covid-19 di Tanah Air

Wapres Ma'ruf juga menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan selalu optimis dengan berikhtiar bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2021, 02:32 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 02:32 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021).
Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021). (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut vaksinasi sebagai langkah terakhir upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di Tanah Air. 

Ma'ruf mengatakan ada sekitar 181,5 juta penduduk yang menjadi target pemerintah untuk membangun kekebalan komunitas dalam jangka waktu 1,5 tahun ke depan. 

"Namun, hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk bersikap pesimistis," kata Ma’ruf saat memberi sambutan pada Kegiatan Doa Kebangsaan Lintas Agama dalam siaran pers diterima, Jakarta, Jumat (19/3/2021).

Wapres Ma'ruf juga menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan selalu optimistis dengan berikhtiar bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

Berikut pernyataan Ma'ruf Amin terkait penanganan Covid-19 di Tanah Air yang telah dilakukan pemerintah:

 

 ** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Vaksinasi Langkah Terakhir

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Langkah terakhir yang sedang dilakukan adalah vaksinasi masal dengan target 70 persen dari populasi atau sekitar 181,5 juta penduduk untuk membangun kekebalan komunitas. Program ini diharapkan selesai dalam waktu 1,5 tahun," kata Ma'ruf yang disiarkan melalui akun YouTube Kemenag, Kamis, 18 Maret 2021.

Dia membeberkan saat Covid-19 hadir di Tanah Air, pemerintah sudah mengambil langkah. Mulai dari refocussing dan realokasi APBN tahun 2020-2021.

 

2. Pemerintah Sediakan Rp 695 triliun untuk penanganan Covid-19

Ma’ruf juga membeberkan bahwa pemerintah telah menyediakan kurang lebih Rp 695 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

"Untuk tahun 2021 pemerintah mengalokasikan Rp 699 triliun. Lebih dari separuh alokasi dana tersebut diperuntukkan bagi bantuan sosial rumah tangga dan bantuan untuk usaha mikro dan kecil," ujarnya.

Sementara itu, pada sektor kesehatan pemerintah juga sudah menerapkan kebijakan PSBB. Kemudian PPKM serta PPKM di tingkat mikro.

 

3. Butuh Waktu untuk Kembali Normal

Mantan Ketua Majelis Ulama Indoesia ini meneruskan, Pandemi Covid-19 adalah bencana kesehatan global terbesar pada abad ini. Ma’ruf percaya, butuh waktu lama untuk kembali ke kondisi normal.

"Namun, hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk bersikap pesimistis," kata Ma’ruf saat memberi sambutan pada Kegiatan Doa Kebangsaan Lintas Agama dalam siaran pers diterima, Jakarta, Jumat (19/3/2021).

Dia pun semua elemen masyarakat bisa menanam optimisme dengan ikhtiar batiniah melalui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Keislaman dan Ketakwaan adalah energi ruhaniah yang senantiasa memberi harapan dan optimisme agar musibah global ini segera diangkat Allah dari muka bumi," tambah Wapres Ma'ruf. 

 

4. Disiplin Protokoler Kesehatan

Selain itu, pemerintah juga mengajak masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindar kerumunan.

"Disamping itu pemerintah juga menerapkan kebijakan 3T yaitu Testing, Tracing, dan Treatment serta menyediakan fasilitas kesehatan untuk perawatan maupun isolasi bagi mereka yang tertular," ungkap Ma'ruf Amin. 

Dia pun mengapresiasi atas tindakan masyarakat atas sumbangan dana sosial seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk sumbangan gotong-royong lainnya.

"Terbukti sangat membantu masyarakat yang membutuhkan dan menjadi komplemen program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah," katanya. 

 

Daffa Haiqal (Magang)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya